Hallo Sobat Pong-Pong!
Di era digital saat ini, gadget menjadi salah satu benda yang telah berubah fungsi menjadi kebutuhan khusus dalam kehidupan sehari-hari. Istilah “brain rot” pun kerap muncul bersamaan dengan meningkatnya penggunaan perangkat elektronik tersebut, terutama di kalangan remaja dan anak-anak.
Brain rot bukanlah istilah resmi dalam dunia kesehatan, namun digunakan untuk menggambarkan kondisi yang nyata terjadi di zaman sekarang, penurunan kemampuan logika, fokus, dan berpikir kritis akibat konsumsi konten digital secara berlebihan. Fenomena ini erat kaitannya dengan kebiasaan scrolling yakni menelusuri dan mencari konten secara masif yang didominasi oleh video berdurasi pendek dan bersifat adiktif. Konten semacam ini banyak ditemukan di berbagai platform media sosial, seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts.
Dilansir dari akun tiktok @detikHealt seorang psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., menyebut cara mengatasi Brain rot tersebut dengan cara stop scrolling media sosial jika tidak diperlukan, latih diri untuk tidak terlalu sering membuka gadget jika tidak ada notifikasi.
“Stop scrolling social media jika tidak memang diperlukan, latih diri sendiri untuk tidak membuka gadget atau sosial media kalau tidak ada notifikasi, mungkin seperti itu bisa dicoba,” katanya.
Jika dibiarkan terus-menerus, brain rot berpotensi merusak kualitas berpikir generasi muda. Oleh karena itu, sudah saatnya kita memahami langkah-langkah konkret untuk mencegah dan mengatasinya.


Tr: Raihan Aqila






















