Teropongdaily, Medan-Ketika seseorang jatuh cinta, seolah-olah dunia serasa milik berdua, segala hal terlihat baik, kadang juga menjadi motivasi untuk melakukan sesuatu. Namun sayangnya cinta tak selamanya memberikan hal yang indah, ketika cinta tak terbalas atau kekasih memilih untuk mengakhiri hubungan tanpa sebab hal itu akan menimbulkan kekacauan emosional dan tekanan fisik.
Akibat dari itu berbagai keluhan pun akan dialami seperti tidak nafsu makan, badmood, dan kegiatan lainnya. Rasa sakit hati yang terlalu dalam dapat menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan yang dikenal dengan istilah lovesickness.
Apa itu lovesickness? Mengkutip dari sehatq.com, lovesickness atau sering disebut dengan sindrom patah hati diartikan sebagai dampak buruk dari cinta, baik secara mental maupun fisik.
Normalnya, cinta mampu membawa kita ke dalam perasaan yang sangat bahagia. Lovesickness justru sebaliknya, rasa patah hati ini dapat terjadi karena rasa rindu yang mendalam kepada seseorang yang dicintai, kehilangan cinta, maupun cinta yang tidak terbalas.
Dampak buruknya, emosi jadi tidak terkendali hingga sulit berkonsentrasi pada apapun kecuali orang yang dicintai.
Lovesickness memang tidak terbukti sebagai diagnosis medis, tetapi PsychCentral menyebutkan bahwa ini merupakan respon biologis yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
Apabila tubuh mengalami penurunan sistem imun, maka tubuh akan rentan terkena penyakit. Sindrom patah hati ini juga dapat menggiring penyakit-penyakit lainnya seperti depresi, hingga percobaan untuk melakukan bunuh diri.
Sobat pong pong tak perlu khawatir, lovesickness dapat diatasi karena sindrom ini sifatnya hanya sementara. Meskipun mengatasinya tidak semudah yang dibayangkan, bukan berarti tidak bisa disembuhkan, banyak cara untuk mengatasi lovesickness ini.
Cara mengatasinya dengan memberi ruang pada diri sendiri untuk meluapkannya dengan berekreasi, melakukan aktivitas yang mampu menyenangkan hati sehingga lupa dengan namanya cinta.
Proses yang dilalui memang tidak akan cepat, dengan seiring waktu semua hal-hal buruk dari cinta akan sembuh, namun apabila lovesickness yang dirakasan sangat mengganggu, jangan takut untuk meminta bantuan atau berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Jatuh cinta mampu memberikan dampak yang baik bagi seseorang, tak jarang pula dampak buruknya dirasakan oleh beberapa orang. Oleh karena itu kita harus mampu mengendalikan diri agar tidak merasakan dampat buruk dari cinta agar tidak merugikan diri sendiri.
Tr : Adhlin Faridz
Sumber foto : freepik