Teropongdaily, Medan-Indonesia tidak pernah kehabisan skandal korupsi. Satu pola yang selalu sama: angka kerugiannya selalu mencengangkan, pelakunya selalu dari lingkaran kekuasaan yang sama, dan rakyat yang selalu menanggung akibatnya.
Kasus korupsi Pertamina Patra Niaga bukan sekadar praktik pengoplosan BBM. Ini mencerminkan bagaimana kepentingan pribadi telah mengesampingkan kesejahteraan masyarakat, bahkan di sektor yang menjadi kebutuhan dasar seluruh rakyat.
Kerugian Rp193,7 triliun hanya untuk tahun 2023 dan hampir Rp1 kuadriliun dalam lima tahun. Angka ini bukan sekadar nominal dalam laporan keuangan. Ini adalah uang yang seharusnya bisa memperbaiki infrastruktur, membangun sekolah, dan meringankan beban hidup rakyat. Namun, alih-alih digunakan untuk kepentingan bangsa, dana tersebut malah masuk ke kantong segelintir elite yang hidup dalam kemewahan di atas penderitaan orang banyak.
Lebih mengejutkan lagi, DPR justru tampak membela Pertamina. Ketika bukti korupsi sudah terang-benderang, mereka masih berdiri di belakang perusahaan ini, seolah-olah tidak ada yang salah. Manipulasi tender, permainan impor, dan kejahatan sistematis dalam distribusi BBM dianggap hanya kesalahpahaman belaka. Mereka yang seharusnya menjadi wakil rakyat malah menjadi wakil para pencuri.
Di sisi lain, rakyat harus mengantre untuk mendapatkan BBM bersubsidi, sementara para pejabat tertawa menikmati hasil korupsi. Harga barang naik, transportasi makin mahal, dan hidup semakin sulit. Apakah ada yang benar-benar peduli? Tidak. Karena mereka yang punya kuasa sudah terlalu sibuk menghitung berapa banyak yang bisa mereka ambil sebelum skandal ini tenggelam dengan sendirinya.
Negara ini tidak kekurangan uang, tetapi kekurangan sistem yang mampu mencegah korupsi di tingkat tertinggi. Jika mereka masih punya hati nurani, jika mereka masih memiliki sedikit saja kepedulian terhadap rakyat, tentu mereka tidak akan membiarkan situasi ini terus berulang. Namun, realitanya, perubahan masih sulit diwujudkan. Berkaca dari kasus-kasus sebelumnya, hukuman untuk para koruptor sering kali jauh dari kata setimpal. Akankah kali ini berbeda?
Tr: Intan
Sumber foto : https://Mojok.co