Teropongdaily, Medan- Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau kelainan hiperaktivitas karena kurang perhatian adalah gangungan mental yang mempengaruhi perilaku atau perkembangan pada anak kecil. Anak-anak yang menderita ADHD menunjukkan tanda-tanda ketidakpedulian, terlalu aktif atau impulsif. Banyak anak yang menderita ADHD tidak dapat menjelaskan, mengapa kadang-kadang mereka tidak bisa mengendalikan diri atau merasa sangat kesepian.
Kondisi ini memang menyerang anak-anak, tetapi gejala yang ditimbulkan bisa bertahan hingga remaja bahkan dewasa. Gejala ADHD pada masa kanak-kanak dan remaja mudah dikenali, sedangkan pada orang dewasa lebih sulit dideteksi. Meskipun begitu, gejala ADHD pada orang dewasa sebenarnya merupakan tanda yang sudah terbentuk sejak kanak-kanak.
American Psychiatric Association menyebut gejala kondisi ini sebagai berikut :
1. Kurang perhatian (tidak bisa tetap fokus).
2. Hiperaktif (terlalu banyak pergerakan hingga tidak bisa diam).
3. Impulsivitas (tindakan tergesa-gesa yang terjadi tanpa dipikirkan).
Menurut Adam Leventhal, Ph.D., selaku dosen psikologi di University of Southern California, anak-anak penggemar berat gadget apa pun punya risiko dua kali lebih besar mengalami ADHD di kemudian hari.
Khususnya anak yang hobi bermain game, entah itu game konsol, game di komputer, maupun game online yang ada di HP.
Penanganan ADHD bisa dibantu dengan obat-obatan atau psikoterapi. Perlu diketahui, bahwa orang tua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah juga membutuhkan bimbingan untuk menghadapi anak dengan ADHD.
ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi penanganan yang diberikan dapat meredakan gejala dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan normal.
Tr : Wanda Pratiwi
Sumber foto : Centre.com