• Latest
  • Trending
  • All
  • Kabar Kampus
  • Feature
  • Opini
  • Sosok
Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional

Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional

3 October 2025
Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional

Tragedi Pondok Pesantren Al-Khoziny: Runtuhnya Kesadaran akan Keselamatan

3 October 2025
Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional

Menguak Rahasia Cengkeh: Fakta dan Manfaatnya

3 October 2025
Mathcomic Hadir sebagai Media Inklusif untuk Siswa Tunarungu

Teknologi Mendekatkan, Tapi Mengapa Pertemanan Menjauh?

1 October 2025
Mathcomic Hadir sebagai Media Inklusif untuk Siswa Tunarungu

Sejarah Tragedi Dona Paz, Titanic Asia

1 October 2025
Mathcomic Hadir sebagai Media Inklusif untuk Siswa Tunarungu

Mathcomic Hadir sebagai Media Inklusif untuk Siswa Tunarungu

2 October 2025
Pemimpin Negara, Benarkah Cukup Minimal SMA?

Pemimpin Negara, Benarkah Cukup Minimal SMA?

30 September 2025
Lolos NUDC Tingkat Nasional, Mahasiswa FEB UMSU Targetkan Juara

Lolos NUDC Tingkat Nasional, Mahasiswa FEB UMSU Targetkan Juara

30 September 2025
Tim PKM-RSH Ecowave UMSU Angkat Isu Sampah Laut Pesisir

Tim PKM-RSH Ecowave UMSU Angkat Isu Sampah Laut Pesisir

30 September 2025
Di Balik Anggaran Triliunan, Anak-Anak Jadi Korban

Tips Merawat Rupiah Dengan 5J

29 September 2025
Di Balik Anggaran Triliunan, Anak-Anak Jadi Korban

Hampir Selesai

29 September 2025
Di Balik Anggaran Triliunan, Anak-Anak Jadi Korban

Di Balik Anggaran Triliunan, Anak-Anak Jadi Korban

29 September 2025
Spiritual Awakening

Spiritual Awakening

28 September 2025
  • Tentang
  • Advertisement
  • Contact
Friday, 3 October 2025
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
BERLANGGANAN
UKM-LPM Teropong UMSU
  • Artikel
  • Foto Jurnalistik
  • Kabar SUMUT
  • Kabar Kampus
  • Kabar Medan
  • Majalah
  • Newsletter
  • Sastra
  • Nasional
  • Internasional
  • Lainnya
    • Almamater
    • Ekonomi
    • Feature
    • Infografik
    • Lifestyle
    • Opini
    • Politik
    • Ragam
    • Sipongpong
    • Sobatpongpong
    • Sosok
    • Terkini
  • Artikel
  • Foto Jurnalistik
  • Kabar SUMUT
  • Kabar Kampus
  • Kabar Medan
  • Majalah
  • Newsletter
  • Sastra
  • Nasional
  • Internasional
  • Lainnya
    • Almamater
    • Ekonomi
    • Feature
    • Infografik
    • Lifestyle
    • Opini
    • Politik
    • Ragam
    • Sipongpong
    • Sobatpongpong
    • Sosok
    • Terkini
No Result
View All Result
UKM-LPM Teropong UMSU
No Result
View All Result
Home Opini

Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional

by REDAKSI TEROPONG
3 October 2025
in Opini
Reading Time: 2 mins read
0
Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Teropongdaily, Medan-Krisis kemanusiaan di Palestina, khususnya di Gaza, telah mencapai titik nadir. Kelaparan merajalela, infrastruktur hancur, dan akses terhadap air bersih serta layanan kesehatan nyaris lumpuh total. Namun, di tengah penderitaan ini, ironi terbesar muncul bantuan internasional yang seharusnya menjadi penyelamat justru tertahan oleh sejumlah negara dan otoritas dengan alasan politis maupun keamanan.

Dilansir dari Kompas.id, Inisiatif Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) menuding Israel sebagai pihak yang menyebabkan bencana kelaparan karena menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. IPC, yang berbasis di Roma, merupakan koalisi pemantau independen di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas memperingatkan potensi krisis pangan global.

RelatedPosts

Tragedi Pondok Pesantren Al-Khoziny: Runtuhnya Kesadaran akan Keselamatan

Teknologi Mendekatkan, Tapi Mengapa Pertemanan Menjauh?

Pemimpin Negara, Benarkah Cukup Minimal SMA?

Penolakan bantuan kerap dibungkus dengan alasan kekhawatiran bahwa logistik akan disalahgunakan kelompok bersenjata seperti Hamas. Padahal, mayoritas penerima manfaat adalah warga sipil tak bersenjata, anak-anak, perempuan, dan lansia. Mereka yang justru seharusnya menjadi prioritas perlindungan dalam hukum internasional. Menghalangi bantuan atas dasar politik sama saja dengan memperpanjang penderitaan melalui kekerasan terselubung.

PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan telah menyuarakan keprihatinan. Laporan terbaru World Food Programme menyebut lebih dari 90% warga Gaza tidak memiliki cukup makanan, sementara sebagian besar anak-anak mengalami kekurangan gizi akut. Fakta ini seharusnya menjadi alarm darurat global. Namun dunia justru tampak gamang, saling menyalahkan, dan ragu mengambil langkah nyata.

Ironisnya, beberapa negara yang selama ini lantang menyuarakan Hak Asasi Manusia (HAM) justru ikut menahan bantuan, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi rakyat Palestina. Solidaritas yang seharusnya universal kini tampak selektif, bergantung pada kepentingan politik dan tekanan aliansi. Krisis Palestina menjadi bukti bahwa nilai kemanusiaan kerap kalah di hadapan kepentingan geopolitik.

Di sisi lain, terdapat pula penolakan terhadap bantuan dari pihak-pihak yang dianggap memiliki ‘agenda politik’. Beberapa kelompok pengelola di Gaza khawatir bantuan menjadi alat pengaruh ideologis atau kontrol sumber daya. Meski ada dasar kekhawatiran tersebut, rakyat sipil tidak seharusnya menjadi korban tarik-ulur kepentingan.

Dalam kondisi darurat, kemanusiaan harus ditempatkan di atas segalanya. Negara-negara dengan kekuatan diplomasi perlu segera memfasilitasi koridor kemanusiaan yang aman dan netral. Penyaluran bantuan seharusnya diawasi lembaga independen, bukan dihentikan sama sekali. Dunia membutuhkan keberanian moral, bukan ketakutan politik.

Krisis di Palestina bukan sekadar konflik dua pihak, melainkan cerminan kegagalan sistem global merespons bencana kemanusiaan. Ketika anak-anak mati kelaparan, rumah sakit lumpuh, dan roti menjadi barang mewah, saat itulah dunia harus bertanya: di mana letak nilai kemanusiaan? Apakah kita benar-benar peduli, atau hanya berpura-pura?

Sudah terlalu lama rakyat Palestina hidup dalam bayang-bayang blokade, kekerasan, dan pengabaian. Krisis kelaparan hanyalah puncak gunung es dari penderitaan panjang yang mereka alami selama puluhan tahun. Dunia tidak boleh lagi berdiam diri. Penolakan bantuan kemanusiaan adalah bentuk kekejaman terselubung yang harus segera dihentikan.

Kini, lebih dari sebelumnya, dunia harus bersatu menyuarakan satu hal: setiap manusia tanpa memandang agama, etnis, maupun afiliasi politik berhak hidup layak, aman, dan bermartabat. Menolak bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina bukan hanya tidak manusiawi, tetapi juga mencerminkan kegagalan kolektif kita sebagai umat manusia.

 

Tr: Anggi Nayla

Sumber Foto : reuters.com

Tags: #palestina #gaza #krisiskelaparan #medan #internasional #umsu #teropongdaily
Previous Post

Teknologi Mendekatkan, Tapi Mengapa Pertemanan Menjauh?

Next Post

Menguak Rahasia Cengkeh: Fakta dan Manfaatnya

Related Posts

Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional

Tragedi Pondok Pesantren Al-Khoziny: Runtuhnya Kesadaran akan Keselamatan

by REDAKSI TEROPONG
3 October 2025
0

Teropongdaily, Medan-Runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo bukan hanya tragedi yang merenggut nyawa, tetapi juga alarm keras tentang lemahnya...

Mathcomic Hadir sebagai Media Inklusif untuk Siswa Tunarungu

Teknologi Mendekatkan, Tapi Mengapa Pertemanan Menjauh?

by REDAKSI TEROPONG
1 October 2025
0

Teropongdaily, Medan-Pertemanan adalah salah satu anugerah berharga dalam hidup. Namun, di zaman modern ini banyak orang merasa kesulitan mempertahankan pertemanan...

Pemimpin Negara, Benarkah Cukup Minimal SMA?

Pemimpin Negara, Benarkah Cukup Minimal SMA?

by REDAKSI TEROPONG
30 September 2025
0

Perdebatan mengenai syarat pendidikan calon pemimpin negara tidak pernah sederhana. Dilansir dari m.antaranews.com, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan uji materi...

Di Balik Anggaran Triliunan, Anak-Anak Jadi Korban

Di Balik Anggaran Triliunan, Anak-Anak Jadi Korban

by REDAKSI TEROPONG
29 September 2025
0

Teropongdaily, Medan-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah sejak awal 2025 menjadi salah satu kebijakan paling ambisius dalam sejarah...

Keadilan di Indonesia 2025: Masih Sekadar Janji?

Keadilan di Indonesia 2025: Masih Sekadar Janji?

by REDAKSI TEROPONG
15 September 2025
0

Teropongdaily, Medan-Keadilan di Indonesia pada 2025 ibarat mimpi yang terus dijual, tapi sulit dibeli oleh rakyat kecil. Di ruang sidang,...

Fenomena Brave Pink & Hero Green: Simbol Perjuangan Rakyat 28 Agustus 2025

Fenomena Brave Pink & Hero Green: Simbol Perjuangan Rakyat 28 Agustus 2025

by REDAKSI TEROPONG
9 September 2025
0

Teropongdaily, Medan-Dalam beberapa hari terakhir, media sosial Indonesia, khususnya Instagram, dipenuhi foto profil bernuansa pink dan hijau. Fenomena ini muncul...

Next Post
Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional

Menguak Rahasia Cengkeh: Fakta dan Manfaatnya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Massa HPPLKN Serbu Kantor Gubsu

6 years ago
Bika Bakar Amak Nurmalis, Sepotong Kecil Kota Padang di Sudut Kota Medan

Bika Bakar Amak Nurmalis, Sepotong Kecil Kota Padang di Sudut Kota Medan

2 years ago

Popular News

    Connect with us

    Berlangganan melalui Email

    Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.

    Join 5 other subscribers

    Konten Terbaru

    • Tragedi Pondok Pesantren Al-Khoziny: Runtuhnya Kesadaran akan Keselamatan 2 October 2025
    • Menguak Rahasia Cengkeh: Fakta dan Manfaatnya 2 October 2025
    • Ketika Kemanusiaan Tertahan, Krisis Kelaparan Palestina di Tengah Penolakan Bantuan Internasional 2 October 2025

    Tentang Kami

    Pers Mahasiswa TEROPONG merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). UKM-LPM TEROPONG UMSU berdiri pada 12 Juli 2001 dan sampai saat ini merupakan satu-satunya UKM yang mengelola bidang penerbitan dan pers di tingkat UMSU.

    • Tentang
    • Advertisement
    • Contact

    © 2022 UKM-LPM Teropong UMSU | Designed and Developed by Agatha Projects.

    No Result
    View All Result
    • Artikel
    • Foto Jurnalistik
    • Kabar SUMUT
    • Kabar Kampus
    • Kabar Medan
    • Majalah
    • Newsletter
    • Sastra
    • Nasional
    • Internasional
    • Lainnya
      • Almamater
      • Ekonomi
      • Feature
      • Infografik
      • Lifestyle
      • Opini
      • Politik
      • Ragam
      • Sipongpong
      • Sobatpongpong
      • Sosok
      • Terkini

    © 2022 UKM-LPM Teropong UMSU | Designed and Developed by Agatha Projects.

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password? Sign Up

    Create New Account!

    Fill the forms below to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In