Tim Ecowave Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) menyoroti krisis sampah laut di Desa Bagan Kuala, Serdang Bedagai, lewat penelitian lapangan berkelanjutan.
Dosen pendamping PKM-RSH Ecowave, Abdurrahman Zuhdi, menegaskan permasalahan sampah laut berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
“Permasalahan sampah laut di Serdang Bedagai sangat mendesak karena memengaruhi kesehatan masyarakat, kelestarian ekosistem, dan ekonomi pesisir. Sayangnya, kebiasaan membuang sampah ke laut masih dianggap wajar,” ujarnya saat diwawancarai, Jumat (26/9/2025).
Ia menambahkan, riset ini menempatkan keluarga sebagai titik awal perubahan perilaku.
“Banyak perilaku lingkungan diwariskan dari orang tua ke anak. Jika keluarga mampu memberi teladan, maka kebiasaan ramah lingkungan akan menyebar ke masyarakat luas,” jelasnya.
Kepala Desa Bagan Kuala, Safril, menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, desa telah berupaya menyediakan tong sampah dan rutin melakukan sosialisasi, namun kesadaran warga masih rendah.
“Orang tua punya tanggung jawab mengajarkan anak menjaga kebersihan. Harapan saya, riset PKM ini dapat mendorong masyarakat semakin sadar akan bahaya sampah laut,” tegasnya.
Melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, mahasiswa UMSU menggali pola komunikasi keluarga serta peranannya dalam menjaga lingkungan.
Tr: Ilham






















