Halo Sobat Pong-pong!
Tahukah kamu? Sebuah kapal feri Filipina bernama MV Doña Paz bertabrakan dengan kapal tanker minyak MT Vector di Laut Tablas, Filipina. Peristiwa ini memicu kebakaran besar yang menelan ribuan korban jiwa. Hingga kini, tragedi tersebut masih dikenang sebagai “Titanic dari Asia” karena memakan jumlah korban yang bahkan lebih besar daripada Titanic.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Program Studi Ilmu Komunikasi semester V, Syahra Fadila memberikan tanggapannya terhadap peristiwa Kapal feri Doña Paz.
“Saya turut prihatin terhadap kejadian Kapal Doña Paz tahun 1987, karna banyaknya korban berjatuhan yang melebihi kejadian kapal Titanic,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pemberitaan tragedi Doña Paz dalam era digital ini.
“Jika tragedi serupa terjadi di era digital sekarang, pastinya pemberitaan akan jauh lebih cepat dan beragam. Media daring, media sosial, aplikasi pelacakan kapal, hingga jurnalisme warga akan ikut menyebarkan informasi real-time. Dengan adanya siaran langsung, dan foto-foto berkualitas tinggi juga menyajikan gambaran bencana dalam hitungan menit, bahkan sebelum media mainstream memberitakan. Publik tidak lagi hanya menjadi konsumen berita, tetapi juga produsen informasi,” tambahnya.




Tr: Ultami Gea






















