Teropongdaily, Medan- Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat menerima laporan dari manager kebun Perseroan Terbatas (PT) Perkebunan Inti Sawit Subur (PISS) tentang keberadaan dua individu Orjangutan Sumatera (Pongo Abelii) di Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Sabtu, (02/06/2022).
Orangutan Sumatera tersebut terpantau di area kebun milik PT PISS dan sudah lama keberadaannya terdeteksi diarea tersebut. Namun hal itu menjadi kesulitan dalam mengidentifikasi lokasi karena satwa ini selalu berpindah, termasuk di area kerja PT PISS yang belum dikelola.
Menindaklanjuti laporan tersebut, dibentuk tim gabungan terdiri dari petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut), lembaga mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Center (YOSL-OIC) serta dari pihak perkebunan PT PISS.
Setelah terbentuknya tim gabungan tersebut, mereka melakukan identifikasi lokasi, memantau pergerakan Orangutan dan membuat rencana emergency rescue mengingat kondisi tutupan tidak layak untuk habitat Orangutan serta cukup jauh dari kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser dengan jarak terdekat 3Km.
Hal itu membuat kekhawatiran dengan keberadaan Orangutan di dalam areal perkebunan akan membahayakan satwa tersebut, karena berpotensi menimbulkan konflik dengan masyarakat sekitar dan karyawan kebun PT PISS.
Selasa, (31/05/2022) pukul 12.58 Waktu Indonesia Barat (WIB), berhasil ditemukan satu individu satwa liar yaitu Orangutan yang selanjutnya dievakuasi setelah ditembak bius oleh tim medis dari tim gabungan Balai Besar KSDA Sumatera Utara dan YOSL-OIC yang kemudian akan diidentifikasi.
Hasil identifikasi tersebut yakni Orangutan berusia 12 tahun, jenis kelamin betina, kondisi sehat, hanya sedikit kurus diduga akibat kekurangan pakan selama di areal perkebunan. Tidak ditemukan luka fraktur atau bekas tembakan senapan angin pada bagian tubuh satwa.
Bersamaan dengan masih liarnya perilaku Pongo Abelli, tim bersama pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser sepakat untuk segera melepasliarkannya ke kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser di kawasan hutan restorasi Resort Cinta Raja 3.
Sebelum pelepasliaran, tim melakukan pemasangan tagging berupa microchip dan pemberian vitamin kepada Orangutan dan dengan berhasilnya melakukan rescue serta translokasi, berarti tinggal 1 individu Orangutan lagi yang masih berkeliaran di areal perkebunan, sebagaimana laporan dari manajemen PT PISS.
Untuk itu akan dilakukan pemantauan guna memastikan keselamatan Orangutan tersebut, dan direncanakan tim akan kembali ke lokasi pada Senin, (06/06/2022) yang akan datang.
Tr : Berry