Dipersilahkan para hadirin untuk duduk di kursi masing-masing
Duduk saja walau asing
Baju kurung merah dengan anting
Sengaja berdandan merah
Sudut bibir terangkat dengan mata indah
Mempesona..
‘Mereka’ tidak akan pernah tau
‘Mereka’ hanya pelaku membisu
‘Mereka’ hanya pembelenggu
Penafsu
Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, dan seterusnya tetap terhalang batas
Sampai saatnya dia menjadi titik tumpuh
Detik memaksa jiwa lumpuh
Batas itu memasung segalaku
Roda yang seharusnya berputar mendadak berhenti
Rasa yang seharusnya hidup mendadak mati
Raga yang memang harus hidup mendadak menepi
BISAKAH ‘KAU’ MENYINGKIR SEBENTAR?!
DIA TIDAK BISA TEGAR!!
DIA TAU KAU DENGAR!!
Bukan.. bukan.. dia bukan jalang
Dia perempuan malang
Jalan pulang mendadak hilang
“Dia tersesat”
Linglung mencari jalan pulang
“Tidak ada senyum di wajah wanita itu” bisik ‘mereka’
Persetan dengan senyum merekah
Sudah lelah melangkah
“Biarkan aku mengucapkan 1 kalimat saja” ucap perempuan berbaju merah kurung
Semua terdiam dengan tenang
“TOLONG AKU!!!”
Tr : Amita Aprilia
Sumber foto : Ashley Mackenzie (pinterest)