Teropongdaily, Medan-Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar Kuliah Umum bersama Wakil Menteri Agama (Wamenag) dengan tema ‘Eksistensi Kementerian Agama Dalam Asta Cita, Menuju Indonesia Emas 2045, di Auditorium UMSU, Rabu (19/02/2025).
Wakil Menteri Agama, Dr. KH. Romo R. Muhammad Syafi’i, S.H., M.Hum., mengatakan Asta Cita merupakan strategi nasional dalam memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri tanpa bergantung pada negara lain.
“Bukan berarti kita ingin bermusuhan, tetapi dalam kondisi global yang tidak menentu, kita tidak bisa terus-menerus mengandalkan bantuan dari luar,” ujarnya.
Wamenag juga menyampaikan bahwa perbedaan pandangan bisa menimbulkan keretakan sosial, di mana salah satu isu paling sensitif yang dapat dimanfaatkan adalah isu agama.
“Inilah pentingnya peran Kementerian Agama. Kita memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia, berisi tokoh agama dan pemuka masyarakat. Jika mereka menyadari arti penting pembangunan ini, maka mereka bisa menjadi jembatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” jelasnya.
Selain peran Kementerian Agama, Wamenag juga menyoroti peran strategis perguruan tinggi, termasuk UMSU, dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, dari segi politik, perguruan tinggi perlu memahami bahwa demokrasi Indonesia memiliki karakteristik berbeda dari negara lain.
“Demokrasi kita mengedepankan kolaborasi dan kesatuan, bukan oposisi. Ini bisa menjadi bahan kajian, apakah melalui kurikulum atau dalam penyampaian kuliah oleh para dosen,” ungkapnya.
Terakhir, dari segi ekonomi, ia menekankan bahwa program swasembada akan menciptakan jutaan lapangan kerja. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mampu memetakan kebijakan yang akan berdampak pada kebutuhan tenaga kerja di masa depan.
“Akan ada akselerasi dalam dunia kerja akibat kebijakan ini. Perguruan tinggi harus siap mengadaptasi dan menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan yang tercipta,” pungkasnya.
Tr: Ningsih, Adelia