Teropongonline, Medan -Penangkapan terhadap Feryansyah Hasibuan (23) yang merupakan anggota DPRD Padangsidempuan Fraksi Partai Hanura di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (3/9/2019) pagi tadi yang kedapatan membawa alat hisap narkoba jenis sabu (bong) menambah rekam jejak politisi di negeri ini yang tersangkut kasus barang haram tersebut.
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Nirwansyah Putra mengatakan bahwa sesungguhnya sebelum ini telah banyak kasus narkoba yang melibatkan politisi muda maupun yang sudah senior dan juga berasal dari lintas partai.
” Saya kira tak hanya Hanura, hampir semua partai kadernya pernah terlibat Narkoba. Untuk pengaruh elektabilitas partai selama ini saya lihat juga tidak terlalu signifikan,” kata Nirwan saat dijumpai di UMSU.
Ia mengatakan bahwa seharusnya aparat penegak hukum lebih berfokus pada mengapa narkoba itu bisa terus masuk ke Indonesia. Tidak hanya melulu melakukan penangkapan lalu memberitakan ke khalayak padahal mayoritas anak bangsa yang mengkonsumsi narkoba tersebut adalah korban.
” Bila kasus anggota dewan itu memang terbukti maka sangat memprihatinkan. Namun, penangkapan itu nampaknya belum memperlihatkan kasus itu sebagai exraordinary crime dan tidak memecahkan masalah,” imbuhnya.
Nirwan berpandangan bahwa jangan terlena terhadap kasus narkoba ini. Ia menceritakan bahwa dalam sejarah dunia pernah ada perang candu antara China dan Eropa yang dimana target sebenarnya adalah ekonomi politik. Jadi, soal narkoba memang tak bisa dianggap sebagai sebagai kriminal biasa.
” Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak merupakan pasar hebat untuk barang haram ini. Mereka yang mengedrop narkoba ke Indonesia ini bukan hanya mencari keuntungan ekonomi semata. Namun juga ingin menumbuhkan ketergantungan yang masif pengguna narkoba di Indonesia,” jelasnya yang juga merupakan Dosen FISIP UMSU ini.
Menurut Nirwan, harusnya Indonesia lebih berani mengambil langkah lebih jauh lagi seperti memutuskan hubungan diplomatik terhadap negara – negara pemasok narkoba ke Indonesia bila terbukti secara meyakinkan.
” Kalau hanya penangkapan anak – anak Indonesia yang notabenenya korban, saya rasa tidak membuat masalah narkoba selesai atau diminimalisir,” tandasnya.
Tr: Shasasanz