Puisi ini ku tulis, pada saat aku tidak sengaja melihat instastory mu wahai puan yang cantik , mungil , dan jelita.
Tempat berteduh sesungguhnya.
Teruntuk puan disana..
Puan yang cantik, mungil , nan jelita..
Puan yang selalu berteduh di suatu atap rumah..
Atap rumah yang puan anggap begitu nyaman..
Sehingga puan selalu menjadikan atap itu untuk tempat puan berteduh…
Berteduh dari semua masalah yang sedang mengguyur begitu lebatnya…
Salah satunya, masalah tentang percintaan.
Percintaan antara puan dan tuan disana…
Dikala puan bercerita berbisik dengan sendirinya,
atap tersebut pun mendengar semua cerita puan..
Namun sayang, atap tersebut hanya bisa diam mendengar..
Karena atap itu hanya bisa melindungi puan untuk sementara..
Bukan untuk selama lama nya..
Ketika masalah puan mereda, puan pun meninggalkan atap rumah yang sering puan jadikan tempat berteduh itu..
Puan pun pergi tanpa meninggalkan kata sedikit pun..
Meskipun hanya sesaat, atap rumah tersebut tersenyum walau tak terlihat oleh mu..
Atap itu pun berbangga , bahwa dia bisa dijadikan tempat berteduh mu..
Walau hanya sekedar berteduh..
Tanpa puan sadari, atap rumah itu adalah tempat berteduh yang sesungguhnya..
Bukan hanya sekedar tempat berteduh..
Namun bisa puan jadikan sebagai tempat tinggal selamanya..
Marelan, 02 januari 2021
Tr : Bebe.