Deru nafas itu mengalun merdu,
Bagai hembusan angin yang merindu
Netra miliknya menatap sendu,
Layak tak berjumpa selama sewindu.
Dia yang berucap manis,
Meski bersama sosok yang pesimis
Senyum simpul itu terlihat jelas,
Meski di depan bukan sosok yang pantas.
Walau perasaan bagai di penjara,
Dan raut wajah hanya sandiwara
Dia tetap menutup luka,
Meski lawan bicara takkan pernah merasa.
Apa engkau mempermainkannya surai teduh?
Karena dia berharap sesuatu padamu
Sudut dunia mana yang engkau janjikan untuknya?
Norma mana yang bisa menerima rapuhnya?
Jika kau memang hanya berteduh,
Katakan padanya untuk tidak menunggu.
Tr: Yuda Pratama
Editor: Salsabila Balqis
Sumber Foto: Pinterest