Dalam ribuan kata yang kutulis,
Paragraf adalah saksi abadi.
Dengan satu persatu huruf membentuk kata,
Hingga membentuk kalimat, paragraf yang tersusun rapi hanya untukmu.
Aku bukan tidak berusaha mengejar,
Aku sudah berlari, tapi nyatanya tak kunjung sampai.
Aku ingin berhenti dahulu,
Pemberhentian yang ku maksud, lelahnya sudah menggeluti ragaku.
Perihnya sudah menusuk hatiku,
Dan sedihnya sudah melekat di jiwaku.
Dan tenagaku hampir habis,
Waktu mungkin kan menyembuhkan,
Namun hatiku takkan berbohong.
Setiap detak, setiap desah,
Adalah namamu, rapih nan indah terukir.
Tr: Novita Sari
Sumber Foto: Tirto.id
Editor: Salsabila Balqis