Kesepakatan untuk melanjutkan generasi penerus kerajaan dilakukan Desa Sakuji pada tahun 1996. Udara dingin yang menyelimuti kota Sakuji pada pertengahan bulan januari. Glummy Qiyoko seorang gadis mungil telah lahir dengan rambut yang tipis dan mata biru yang di turunkan oleh suku fami di Desa Sakuji. Kelahirannya membawa keceriaan dan kehangatan. Namun Ibunya mengetahui bahwa Glummy adalah anak yang spesial ia memiliki bentuk yang aneh pada lengannya seperti bentuk mahkota yang belum sempurna dan sedikit berwarna lebam biru.
Singkat cerita 17 tahun berlalu. Glummy tumbuh dengan baik dan cantik. Rambutnya yang tipis kian tumbuh dengan lebat dan selalu terurai di badan mungilnya tak lupa bando kura kura yang selalu menempel dikepalanya. Memasuki usia dimana ia sudah remaja. Di Desa Sakuji anak anak tidak di wajibkan sekolah formal namun ada sekolah khusus anak anak yang tidak ikut dalam pembelajaran formal. Desa sakuji menyediakan 1 gedung Hujan untuk pembelajaran anak anak desa. Ayah dan Ibu Glummy memilih ia di sekolahkan di gedung Hujan.
Selama ia menjalani sekolah, Glummy dikenal dengan anak yang ramah. Perlakuan teman temannya sangat baik kepadanya meski selalu ada saja yang bertanya ada apa dengan tangannya.
Suatu hari ketika ia berjalan menuju gedung Hujan.
Bruk*……
Glummy menabrak seorang anak lelaki yang entah dari mana ia tak melihatnya. Tingginya sekitar 170 cm, dengan rambut berwarna putih dan hidung yang mancung membuat Glummy yang berdiri kaku tak memalingkan mata dari sosok lelaki itu.
Glummy : ” Maaf…saya tidak melihatmu.”
Heiko : ” Tidak apa apa, aku Heiko. ” Sambil menjulurkan tangannya yang terlihat besar serta senyum tipis di wajahnya.
Glummy : ” Glummy….
“mengulurkan tangan dan saat itu Glummy merasakan ada yang berbeda pada lengannya. Terasa seperti terbakar yang ia rasakan, cepat cepat ia melepaskan tangan Heiko darinya.
Glummy : ” Heiko, aku permisi.
Heiko : menarik tangan Glummy* ‘’Tunggu….
Glummy : melepaskan tangan Heiko. ” Ada apa? Jangan sentuh lenganku.”
Heiko : ” Sudah sempurna kah mahkota di lenganmu itu?
Glummy : “Apa maksudmu? Bagaimana kau tau?
Heiko : ” Boleh kita berbicara sebentar?
Glummy : “Tidak. Aku mau sekolah.
Heiko : ” Aku tunggu setelah pulang sekolah di taman Gedung Hujan.
Glummy yang tak mengucapkan sepatah katapun pergi berjalan meninggalkan Heiko menuju sekolah. Di sekolah ia tampak tak tenang dan terus bertanya siapa sebenarnya lelaki itu. Jam telah menunjukkan waktu pembelajaran telah selesai. Anak anak keluar beramai ramai melihat Heiko yang sedang berada di taman.
Glummy : Mau apa sih dia? * Bergumam dalam hati.
Dengan niat menghindari Heiko, Glummy mempercepat langkahnya, tetapi ia gagal.
Heiko : ” Hei Hei… gadis bando kura kura.
Glummy : ” aa.. iyaa.”
Heiko : ” Baiklah semuanya kalian boleh meninggalkan kami berdua?
Tatkala itu ssmua anak anak pergi dari taman dan hanya mereka berdua dan beberapa anak kecil yang sedang bermain layangan.
Heiko : “Glummy, tempatmu bukan disini.
Glummy : ” Apa maksudmu?
Heiko : “Mungkin ini terdengar sangat mengejutkan untuk kau dengar. Tapi sebenarnya kau adalah anak seorang ratu desa ini. Ratu Moera dan Raja Saqi adalah orang tuamu. Ratu Moera tidak bisa mempunyai anak dalam rahimnya dikarenakan penyakit berbahaya. Mbah Senya hanya tempat menitipkan kau didalam rahimnya. Sesuai dengan perjanjian ketika kau berumur 17 tahun kau akan di angkat ke dalam Istana. Mahkota lebam yang ada di tanganmu akan sempurna ketika kau sudah bersama ayah dan ibumu yang asli. Dan dengan mahkota itu kau bisa menyuburkan segala tanaman, dan membuat desa kita menjadi desa yang maju. Mungkin ini menyakitimu. Tapi aku ingin memberimu waktu.
Glummy : ” Tidak mungkin! Mbah Senya adalah ibuku.
Dengan berurai air mata Glummy berlari pulang menuju rumah dan mencari Mbah Senya
Glummy : “Ibuu, kenapa Ibuk ga pernah beri tau Glummy kalau sebenarnya Ibuk hanya tempat menitipkan Glummy. Glummy ga mau bu, Ibu tetap Ibu Glummy.
Mbah Senya : “Dengan terkejut dalam hati mbah Senya berkata” apakah ini harinya Glummy pergi dariku? Ajudan Heiko sudah datang? Dengan menitikkan air mata. “Glummy sayang, maafkan ibu ya sayang, ini demi kebaikan Glummy dan keluarga Glummy.
Glummy : “Enggak, semuanya bohong ibu ini tidak mugkin”
Sambil memeluk Glummy yang menangis di dekapannya Mbah Senya melihat mahkota itu hampir berbentuk sempurna ia rasa ini sudah waktunya.
Mbah Senya : Glummy, kamu adalah Putri Glummy kamu adalah anak dari Ratu Moera kamu putri yang cantik, ibuk yakin kamu pasti bisa menjalani kehidupan kamu dengan membantu orang lain di desa ini.
Saat pembicaraan mereka, Heiko yang sedang menunggu di depan pintu rumah tak kuasa menahan tangis.
Ajudan Heiko masuk untuk membawa Putri Glummy.
Heiko : Dengan rasa hormat, Mbah Senya dan Pak Muldoko, saya izin membawa Putri Glummy ke istana. Saya membawa gulungan putih dari Ratu Moera dan Raja Saqi sebagai ucapan terimakasih untuk 17 tahun membesarkan Putri Glummy Qiyoko.
Dengan suasana haru dan Glummy yang terpaksa lepas dari dekapan Mbah Senya. Berat langkahnya untuk pergi meninggalkan orang tua, rumah dimana ia dibesarkan.
Kereta kuda dengan berlapiskan emas, kendaraan yang membawa Glummy ke Istana Kerajaan Desa Sakuji. Ia turun dan melangkahkan kakinya di karpet merah dan di sambut dengan banyak ajudan Istana serta bunga yang bertebaran di atas karpet merah tersebut. Sampailah ia di ruangan Ratu Moera Ibunya dan Raja Saqi Ayahnya.
Glummy : ” Dengan Hormat, Ratu Moera dan Raja Saqi, Saya Glummy Qiyoko.
Ratu Moera : ” Anakku”
Glummy : ” Saya ingin membicarakan sesuatu, bahwasannya kesepakatan dahulu yang baru saya ketahui membuat saya terkejut dan izinkan saya melampirkan beberapa permohonan. Saya ingin Mbah Senya dan Pak Muldoko tinggal do istana.
Ratu Moera : ” Tapi…”
Raja Saqi menghentikan respon istrinya. Dan menerima permohonan Glummy.
Raja Saqi : ” Anakku, maafkan ayah untuk segalanya ibu mengalami sakit nak, Ayah sepakat untuk menitipkan kamu pada orang kepercayaan ayah Mbah Senya.
Glummy : ” Baik raja, sudah saya dengar semuanya terimakasih.
Raja Saqi :” Bolehkah kami mendengar kamu memanggil kami ayah dan ibu.
Glummy : ” Baik Ayah Ibu..
Dengan tersenyum Raja dan Ratu telah bersatu dengan putrinya. Serta Mbah Senya dan Pak Muldoko juga ikut bahagia. Glummy di angkat menjadi Putri Mahkota di Desa Sakuji. Ia menjadi kebanggaan rakyat Sakuji berakatnya semua tanaman subur dan rakyat sejahtera. Mahkota tersebut telah sempurna.
Sumber foto : kibrispdr.org
Tr : Deny Trinita