Hati yang tergores, luka yang dalam,
Menggoreskan cerita dalam diam.
Setiap tetesnya, bukan sekedar perih,
Namun melahirkan kata yang terhimpun rapi.
Luka itu, meski pahit, melahirkan seni,
Kata-kata yang tertuang bagai aliran sungai,
Yang menyapu segala kelam,
Mengungkapkan keindahan yang tersembunyi di balik kabut duka.
Hati yang terluka bukanlah akhir,
Namun jalan untuk mencipta suara baru,
Dengan tinta perih dan pena sabar,
Terlahirlah puisi yang lebih indah dari segala impian.
Inilah keindahan yang lahir dari pedih,
Kata-kata yang tertuang, lebih jujur, lebih tinggi.
Hati yang tergores, akhirnya memberi,
Kekuatan untuk mencipta, dan menulis keabadian ini.
Tr: Novita Sari
Sumber Foto: bola.com






















