Kelam
Lagi-lagi aku datang membawa segenggam bunga,
Menatap dirimu dengan sorot yang selalu meyakinkanku
Seolah engkau memang ditakdirkan ke dalam aku.
Memuja setiap sorot mata ketika bertemu.
Memuja paras dengan berbagai kiasan indah,
Mengapa ada seorang insan yang harus tersiksa,
Hanya karena sebuah paras tanpa tertaruh asa,
Kau mana tau, rasa mencoba masuk kedalam mu dengan diam menjadikan mu rumah.
Bagaimana caranya agar lelah?
Sedang kepahitan kian menjerah?,
Iya, ini aku, sebuah kelam
Yang masih mencintai mu dengan diam.
Tr : Novita Sari Pasaribu
Editor : Khofifah Aderti Mutiara
Sumber Foto : Saatchi art