Teropongdaily, Medan- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bersama KAMMI Universitas Medan Area (UMA) gelar webinar Bincang Mahasiswa melalui Zoom Meeting. Senin, (20/06/2022).
Webinar Bincang Mahasiswa ini mengusung tema “Peran Islam Terhadap Peradaban Dunia”.
Khairur Rasyid, M.Si, Presidium Wilayah (Preswil) Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI) Sumatera Utara (Sumut) sebagai pemateri dalam webinar tersebut pun mengatakan bahwa tidak ada sebuah agama atau bahkan kita bisa katakan sebagai gerakan yang sangat peduli kecuali Islam dan Al-Qur’an.
“Bicara tentang diri kita, tentang peran kita sebagai seorang muslim terhadap peradaban dunia kalau kita baca sejarah Islam, literatur Islam, bahkan di dalam gerakan KAMMI sendiri, tidak ada sebuah agama atau bahkan kita bisa katakan sebagai gerakan yang sangat peduli kecuali Islam dan Al-Qur’an sendiri,” ucapnya.
Khairur juga menjelaskan bahwa Allah mengatakan bahwa bumi dan seluruh isinya harusnya dimiliki dan diatur atau dikelola oleh orang orang yang betakwa.
“Allah mengatakan bahwa bumi dan seluruh isinya harusnya dimiliki dan diatur atau dikelola oleh orang-orang yang betakwa maka dari itu didalam doa-doa kita sendiri disuruh untuk berdoa ‘Ya allah jadikan lah aku pemimpin diantara orang orang yang bertakwa’ kita disuruh untuk mengelola bumi ini dengan peran,” jelasnya.
Lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa intinya kita harus berperan dalam hal kebaikan. “Apa peranan kita sebagai umat muslim? Tentunya Allah telah menggariskan apa saja peranan kita dimuka bumi ini salah satu peran yang secara umum digambarkan oleh Allah yaitu melalui surah Al-Imran yaitu ‘ada sebagian orang diantara kamu yang menyuruh kepada yang baik dan mencegah dari yang mungkar’ itu menunjukkan bahwa peranan Islam itu cukup strategis menyuruh yang baik itu adalah segala yang baik,” ungkapnya.
Kemudian, ia juga mengatakan kalau kita berangkat dari niat yang tidak baik sudah pasti arah dan tujuannya itu menjadi salah.
“Nah kalau kita berangkat dari niat yang tidak baik sudah pasti arah dan tujuannya itu menjadi salah, oleh karena itu unsur-unsur kebaikannya menjadi hilang, dia tidak memberikan hal kebajikan kepada orang malah memberikan hal yang tidak baik kepada orang,” tutur Khairur.
Tr: Dania & Azizah
Editor : Andini Rizky