Teropongonline, Medan-Dunia digital tidak sebatas mempermudah penggunanya berkomunikasi. Kini, bertransaksi apa pun lebih mudah meski dari segi keamanan masih banyak kekurangan. Walaupun begitu, kita sebagai masyarakat yang konsumtif masih menggunakan sistem transaksi digital.
Sejak tahun 2000-an dunia telah terbagi menjadi dua yaitu dunia nyata dan dunia Maya. Hal ini, disebabkan munculnya internet dan berbagai media komunikasi online. Kemudian, secara cepat muncul perdagangan online bahkan investasi.
Digital tumbuh lebih pesat sehingga hadir istilah-istilah baru. Salah satunya, istilah Cryptocurrenty. Apakah Cryptocurrenty? Umumnya, pembahasan Cryptocurrenty sering dikaitkan dengan istilah lain yaitu Blockchain dan Bitcoin.
Secara etimologi, Cryptocurrenty bersal dari kata Cypto yang berarti bahasa persandian dalam dunia komputer. Sedangkan, Currenty memiliki arti sebagai nilai mata uang. Secara sederhana, Cryptocurrenty dikenal sebagai mata uang digital.
Jika di dunia nyata disebut mata uang, maka di dunia maya disebut Cyptocurrenty.
Sudah mengerti mengenai Cryptocurrenty? Mari kita mengenal Blockchain dan Bitcoin. Lalu apa ya hubungan keduanya dengan Cryptocurrenty?
Ya, Blockchain bukanlah istilah baru namun istilah ini semakin populer. Secara singkat, blockchain merupakan teknologi yang ada di balik Bitchoin. Teknologi inilah yang akan menjadi buku besar atau ledger. Fungsinya untuk mencatat transaksi antara pihak tanpa entintas terpusat untuk verifikasi dan menjalankan transaksi.
Contoh dan perbandingannya begini. Pada transaksi normal ada Pak A transfer ke Pak B. Maka, Bank si Pak A akan mencatat transaksinya dan memverifikasi agar uang Pak A bisa sampai ke Pak B.
Nah, sedangkan Blockchain berbeda jauh dengan transaksi pada normalnya. Masih terkait Pak A dan Pak B. Jika melalui Blockchain, maka ketika Pak A tranfser mata uang digital ke Pak B transaksi tidak hanya tercatat di komputer Pak A namun tercatat di seluruh komputer yang memiliki jaringan internet dan terhubung Bitcoin. Sehingga, tidak ada catatan terpusat seperti transaksi pada umumnya.
Jika Cryptocurrenty adalah nilai mata uangnya. Lalu apakah Bitcoin itu? Secara sederhananya, Bitcoin merupakan salah satu jenis mata uang. Jadi, Bitcoin bukanlah satu-satunya Cryptocurrenty namun ada banyak jenis mata uang digital lainnya.
Bitcoin kebetulan jenis mata uang yang pertama dikembangkan pada teknologi Blockchain. Sehingga, mata uang digital ini dikenal dan lebih familiar. Pada tahun 2018, nilai transaksinya mencapai 1,8 triliun.
Jadi, Bitcoin ini bisa dikatakan rupiah, dolar atau yen-nya di dunia maya.
Keberadaan Cryptocurrenty, Blockchain dan Bitcoin diprediksi akan menggantikan sistem pembayaran dunia nyata yang kini sedang berjalan. Prediksi ini disampaikan oleh James Altucher, manajer hedge-fund Amerika, penulis, podcaster dan pengusaha yang telah mendirikan atau mendirikan lebih dari 20 perusahaan.
Menurutnya cepat atau lambat, nantinya akan ada negara yang mata uangnya mati dan mulai mengadopsi Bitcoin. Kemudian, bank konvensional akan menerima keberadaan Bitcoin serta menawarkan fasilitas penyimpanan kepada nasabah. Lalu, diprediksi pula perusahaan-perusahaan akan membayar freelancer-nya dengan Bitcoin.
Prediksi dari Altucher memang cukup masuk akal. Melihat pesatnya perdagangan secara digital dan investasi online. Siapkah dunia menyambut sistem mata uang digital? Apakah hukumnya dalam agama Islam?
Tr : Venny Eriska
Sumber foto : forbes.com