Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Press kembali menggelar kegiatan Bedah Buku It’s Okay karya keempat mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi sekaligus Humas UMSU, Venny Ersika, S.I.Kom. Acara ini berlangsung di Perpustakaan UMSU, Rabu (08/10/2025).
Dalam sesi bedah buku tersebut, Venny mengungkapkan bahwa ‘It’s Okay’ lahir dari keresahan terhadap fenomena sosial di kalangan generasi muda, khususnya Generasi (Gen) Z. Ia menyoroti bagaimana banyak anak muda rela melakukan apa pun demi diterima di lingkungan pertemanan atau hubungan asmara.
“Sekarang banyak yang sampai pinjam uang online (pinjol) hanya untuk membeli barang bermerek atau nongkrong supaya dianggap bagian dari lingkaran pertemanan. Bahkan banyak kasus bunuh diri bukan karena masalah rumah tangga, tapi karena pacaran,” ungkapnya.
Berangkat dari kegelisahan tersebut, Venny merilis buku terbarunya sebagai bentuk refleksi dan ajakan agar generasi muda tidak kehilangan jati diri.
“Dalam Islam, kita diciptakan tidak sempurna. Setiap manusia punya karakter unik, kelebihan, dan kekurangan. Tapi kenapa harus dipaksa untuk selalu bahagia? Padahal tidak apa-apa kalau kita tidak baik-baik saja. Sekarang banyak mindset yang salah, kesehatan mental masih dianggap hal yang sepele, padahal banyak kasus bunuh diri dan pembunuhan terjadi karena mental yang tidak sehat,” ujarnya.
Venny menjelaskan bahwa rentang usia tersebut merupakan masa yang rentan terhadap pencarian jati diri dan kebutuhan akan penerimaan sosial.
“Target utama buku ini sebenarnya bukan cuma mahasiswa, tapi juga dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai mahasiswa. Karena di buku ini saya gambarkan keresahan dan kegundahan di masa puber, masa ingin punya banyak teman, pacar, dan sebagainya. Buku ini semacam peringatan supaya ketika mereka membaca bisa berpikir, ‘Oh iya, enggak semua hal harus aku lakukan demi diterima’,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, Venny menyampaikan harapannya agar mahasiswa dan generasi muda berani menerima diri di tengah tekanan sosial yang kian berat.
“Ambil sisi yang menurut kalian bagus dan jadikan yang kurang sebagai pembelajaran. Buku ini bukan sekadar bacaan, tapi teman. Di setiap lembarnya bisa kalian tulis perasaan sakit hati atau kecewa. Saat merasa enggak ada yang mau mendengar, buku ini hadir sebagai teman yang peduli sama perasaan kalian,” tutupnya.
Tr: Najwa & Dira






















