Teropongdaily, Medan-Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berhasil meraih beasiswa Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) 2024, dan akan melanjutkan studinya di Palacky University.
Mahasiswa kedokteran, Ilham Qurratul’ain menjelaskan motivasi awalnya untuk mengikuti progam IISMA di Palacky University.
“Untuk mengikuti program IISMA di Palacky University adalah sebuah keinginan saya untuk memperluas wawasan, mendapatkan pengalaman internasional yang dalam, dan tentu saja untuk mendapatkan pengalaman baru,” katanya saat di wawancarai oleh Kru Teropong, Senin (11/11/2024).
Ilham mengungkapkan banyak perbedaan, mulai dari sistem belajar, hingga lingkungan belajarnya.
“Saat pertama kali berada di lingkungan belajar yang baru, saya merasa banyak perbedaan dimulai dari sistem pelajaran yang berbeda, lingkungan yang berbeda, dan berada di sekitar orang-orang baru. Semua orang di sini memiliki cara belajar yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama,” ujarnya.
Ilham menambahkan perbedaan terbesar dalam cara belajar dibandingkan dengan di Indonesia.
“Perbedaan terbesar yang saya rasakan adalah pendekatan yang lebih praktis dan berbasis diskusi saat di Palacky University Olomouc. Di sini, mahasiswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan ada penekanan lebih besar pada pemahaman konsep daripada hanya menghafal,” tambahnya.
Selain itu, ia juga mengatakan perbedaan bahasa dan budaya merupakan tantangan yang dihadapinya ketika berkuliah di Palacky University.
“Tantangan yang saya hadapi adalah perbedaan bahasa dan budaya. Walaupun banyak yang bisa berbahasa Inggris, namun, ada beberapa kesempatan di mana saya harus berusaha lebih keras untuk memahami konteks atau situasi dalam bahasa lokal,” jelasnya.
Terakhir, Ilham berpesan kepada mahasiswa kedokteran lain yang masih berfokus pada teori untuk lebih memperhatikan aspek empati.
“Ketika kita hanya fokus pada teori, ada kecenderungan untuk melihat pasien hanya sebagai ‘kasus’ tanpa benar-benar memahami perasaan mereka. Empati dan kemampuan mendengar adalah keterampilan penting yang bisa membuat kita menjadi dokter yang lebih baik,” pungkasnya.
Tr : Najwa Salsabila, Adimas Dwipangga
Editor : Feby Indrani