Teropongdaily, Medan-Indonesia merupakan negara iklim tropis yang kaya akan keberagaman hayati, banyaknya jenis flora dan fauna langka yang berkembang di Indonesia menjadikan Indonesia istimewa dengan caranya sendiri.
Menjadi negara kepulauan terbesar di dunia, juga menguntungkan Indonesia dalam keberagaman biota laut yang tidak mudah ditemui di wilayah perairan negara lain. Contohnya, seperti hadirnya ikan Napoleon yang dimana habitat aslinya ialah wilayah perairan Sulawesi.
Dengan semua hal tersebut, menjadikan Indonesia sebagai negara kaya dan maju. Seharusnya bukanlah hal mustahil untuk diwujudkan, tapi sayangnya hal tersebut masih sulit untuk terlihat bagi Indonesia. Terutama dari bagaimana kurangnya pemerintah bersama rakyat, dapat menjaga juga memanfaatkan sumber-sumber yang dimiliki untuk kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan pribadi maupun negara.
United Nations (UN) yang juga mengamati kondisi-kondisi negara dengan permasalahan serupa membentuk sebuah campaign Sustainable Development Goals (SDGs) yang dimana berisi target-target yang harus diperbaiki dalam wilayah-wilayah dalam suatu negara dengan kondisi yang sedikit terbelakang terlepas dari kekayaan yang dimiliki. Diantaranya, No Poverty, Zero Hunger, Good Health and Well-Being, Quality Education, Gender Equality, Clean Water and Sanitation, Affordable and Clean Energy, Decent Work and Economics Growth, Industry, Innovation and Infrastructure, Reduced Inequalities, Sustainable Cities and Communities, Responsible Consumption and Production, Climate Change, Life Below Water, Life on Land, Peace, Justice and Strong Institutions, Partnership for The Goals.
Jika kita mengkaji satu per satu target yang ditetapkan oleh UN, maka Indonesia akan menjadi salah satu negara yang butuh perjuangan besar untuk mewujudkannya. Hal ini tentunya bukan tanpa dasar, melihat dari bagaimana Indonesia masih menempati urutan kedua dalam tingkat kelaparan di Asia Tenggara. Namun, disaat yang sama juga menjadi salah satu negara dengan angka tinggi dalam Food Loss & Waste.
Tak hanya itu, infrastruktur yang belum merata mencapai wilayah-wilayah dalam Indonesia juga ikut berdampak terhadap akses pendidikan dan mata pencarian masyarakatnya. Kemudian masih adanya praktek penangkapan ikan dan hewan laut menggunakan bom ilegal ataupun pukat harimau, memiliki dampak besar akan rusaknya biota laut.
Perhatian yang selama ini bertumpu pada pusat perkotaan saja, harusnya sudah dapat mulai dialihkan untuk memperbaiki wilayah-wilayah luar perkotaan, terutama bagian yang Tertinggal, Terdalam, Terdepan (3T). Dimana seringnya, wilayah inilah justru yang dapat memegang peran besar dalam membantu kemajuan suatu negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA)-nya.
Memberikan pemeliharaan lebih lanjut, membangun juga mendukung destinasi wisata wilayah, mempromosikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah cara sederhana, yang serta menjaga wilayah berpotensi seperti Taman Nasional (TN) negara adalah salah satu langkah sederhana yang diperlukan jika ingin membangun negara berkembang menjadi negara yang maju.
Tr : Choirun Annisa
Editor : Khofifah Aderti Mutiara