Teropongonline, Medan-Setelah hampir kurang lebih sepuluh bulan terhitung dari Maret 2020, Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merebak di seluruh kawasan nusantara dengan berbagai dampak negatif yang diakibatkannya. Seluruh tatanan kehidupan masyarakat hampir berubah total mulai dari segi ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan kebiasaan sehari – hari manusia pun ikut serta berubah. Akan tetapi, kita sebagai manusia hendaklah tetap mengambil hal-hal positif atau hikmah dari musuh tak terlihat bernama Covid ini.
.
Pada tulisan ini, saya ingin sedikit membahas tentang sebuah dampak baik yang timbul dari hadirnya Covid ini, yakni pada bidang pendidikan. Setelah bertahun tahun pendidikan di negeri ini terus saja berkembang dari segi kurikulum maupun regulasi maka pada saat ini pendidikan kita justru disadarkan dengan perkembangan sistem pembelajaran. Sebagaimana kita bersama ketahui semenjak merebaknya pandemi covid ini memaksa proses pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi menjadi terhenti sebelum pada saatnya proses pembelajaran dilaksanakan secara dalam jaringan (daring).
.
Sistem belajar daring inilah yang menjadi fokus saya dalam tulisan ini. Belajar daring jelas merupakan hal baru didalam pendidikan Indonesia. Berbeda halnya dengan negara lainnya yang jauh sebelum pandemi covid sudah terbiasa menggunakan sistem belajar daring, katakanlah seperti di Amerika Serikat atau pun Jepang.
.
Pada satu sisi hal ini jelas akan menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan Indonesia. Hal ini haruslah menjadi tanggung jawab pelaku pendidikan bersama, dimulai dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KemDikBud), Satuan Pendidikan, tenaga Pendidik serta orang tua siswa.
.
Dan benar saja diawal-awal penerapan sistem belajar daring di sekolah maupun perguruan tinggi berbagai kendala terjadi, katakanlah seperti pemakaian kouta untuk tenaga pendidik,siswa dan mahasiswa, dan juga pemakaian teknologi yang belum merata. Tidak sedikit pelaku pendidikan mengalami kebingungan pada saat memakai aplikasi-aplikasi pembelajaran sistem daring.
.
Selain itu para pelaku pendidikan juga sering mengeluh dengan sistem belajar daring yang cukup membosankan. Wajar saja dikarenakan biasanya proses belajar daring hanya dilakukan dari rumah masing – masing, dan kurangnya interaksi membuat para pelaku pendidikan merasa sistem belajar daring ini adalah sistem yang memuakkan.
.
Sedangkan pada sisi lain, sebenarnya dengan adanya pembelajaran dengan sistem daring ini tanpa sengaja menyadarkan kita betapa pentingnya sebuah pendidikan dan pemakaian teknologi dalam pendidikan. Bayangkan saja dalam kurun waktu 7 (tujuh) bulan sampai sekarang ini para pelaku pendidikan sudah mulai terbiasa dengan sistem daring ini. Bahkan sistem daring sekarang tidak lagi diterapkan hanya untuk proses belajar mengajar,sudah banyak juga pelayanan pendidikan yang sekarang juga sudah memakai sistem daring, seperti proses penerimaan nilai online, pengumuman kelulusan online, bahkan ujian berbasis daring juga sudah ramai digunakan oleh satuan pendidikan.
.
Hal ini jelas akan menjadi sebuah sejarah besar di dunia pendidikan nasional, kelak mungkin akan menjadi sebuah cerita dimasa yang akan datang kepada generasi – generasi berikutnya. Bagaimana tidak, ditengah tengah musuh tak terlihat bernama “Pandemi Covid-19” ini kita akan tetap memperjuangkan sebuah Hak Asasi Manusia yang dasar yakni Pendidikan.
.
Maka dari itu hendaklah kita tidak terus menerus mengeluh dengan sistem daring ini, justru sebaliknya kita harus memaksimalkan proses ini. Hal ini jelas akan menjadi sebuah sejarah besar pendidikan Indonesia pada masa – masa yang akan datang, dimana problematika sekelas Pandemi Covid pun tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak melanjutkan proses pendidikan.
.
Tr & Design : M. Iqbal