Teropongonline, Medan-Komite Nasional Pemuda Indonesia (Knpi) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) dalam acara dialog interaktif dengan tema “Menghempang Paham Radikalisme di Sumatera Utara”. Kegiatan berlangsung di Auditorium UMSU Jl. Kapten Muchtar Basri No.3 Medan. Selasa, (10/12/19).
Dekan FISIP UMSU, Dr. Arifin Saleh, S.Sos, MSP mengatakan tema yang diangkat sangat menarik dan masih aktual.” Mungkin pembahasan ini tidak mudah pudar karena terus diperbincangkan dikalangan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sekaligus membuka acara, Wakil Rektor III Dr. Rudianto, S.Sos, MSi, mengatakan radikalisme adalah hal yang berbahaya.
“Dunia ini tidak pernah aman dengan radikalisme, karena di beberapa negara maju mereka membuat alat perang seperti senjata, tank, helikopter dan lainnya, mereka tidak akan mau jika barang ciptaannya menjadi besi tua. Sehingga mereka membuat perang bersenjata agar ciptaan mereka dibeli,” ujarnya.
Selain itu, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP KNPI) Sugiat Santoso SE, MSP mengatakan tujuan hadir ke UMSU memberikan pemahaman terhadap bahaya radikalisme.
“KNPI di Sumatera Utara mendapatkan jatah 10 perguruan tinggi yang kami datangi untuk berkonsultasi dan bahwa Sumut itu sudah dianggap rawan radikalisme yang berujung terorisme terlepas dari peristiwa bom bunuh diri di Polrestabes Medan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan memilih kampus karena rata-rata sasaran terorisme itu kaum muda.” Peristiwa yang terkait teror ada indikasi cenderung kelompok muda yang berpendidikan kisaran umur 21-30 tahun,” jelasnya.
Disisi lain, AKBP Rudi Hartono selaku Kasatbinmas Polrestabes Kota Medan menambahkan seorang yang telah terpapar radikalisme negatif menjadi terorisme itu, memiliki ritual sebelum melakukan aksinya.
“Sebelum teroris itu melakukan tindakannya, dimalam harinya mereka melakukan renungan seperi pencucian otak atau fikiran yang menyangkut pautkan agama, seperti jika darah mereka halal dan jika ada orang yang lagi kesusahan maka akan dinasehati atau diberi motivasi dengan landasan radikalisme,seperti disuruh jihad agar langsung menuju ke surga dengan alasan jihad,” tambahnya
Tr :Dinda Ayu Lestari & Izky Rahmayani
Editor : Muhammad Ryzki Alhaj