Teropongdaily, Medan-Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Medan, sukses adakan dialog publik, di Aula Fakultas Hukum (FAHUM) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Sabtu, (07/10/2023).
Kegiatan ini mengusung tema ‘Penguatan Demokrasi Menyongsong Pemilihan Serentak 2024 yang Demokratis dan Berintegritas’.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut), Syafrida R Rasahan, S.H., pembicara dalam kegiatan ini menyampaikan pandangannya terkait kekuatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
“Bagaimana kita menghadapi Pemilu 2024, tentu kita harus belajar dari Pemilu sebelumnya 2019 . Kondisi Indonesia saat ini tidak baik-baik saja, bahwa pesta demokrasi adalah sebuah rutinitas yang memang diwajibkan oleh Undang-Undang Dasar (UUD). Tetapi kondisi sekarang akses Media sosial (Medsos) melenakan kita, sehingga kita terkadang jauh dari kata makhluk sosial,” katanya.
Kemudian, ia juga memaparkan apa pengaruh teknologi yang berdampak terhadap politik anak muda.
“Nah, untuk teknologi itu udah tidak bisa dipungkiri dari kehidupan kita, jangan pernah bermimpi data itu tidak bocor karena sekarang trik-trik seperti itu sudah mudah, jadi untuk teknologi sekarang ini tergantung individu pemakainya. Dan perlu diketahui dalam politik ini tidak ada hitam putih, tidak ada benar dan salah yang ada adalah bagaimana ini menguntungkan dan ini kenapa kita harus ikut serta harus berani. Dan yang terakhir untuk menyangkut teknologi itu memang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan kita, bahkan sudah menjadi perannya bagian mengawasi dan memantau,” ucapnya.
Lalu, beliau juga bertutur bahwasannya generasi Z dan milenial berperan penting dan berpartisipasi paling aktif dalam mendukung suara Pemilu 2024.
“Selain itu, pemilih dari gen Z juga mendominasi yaitu sebanyak 46,8 juta pemilih. Gabungan Gen Z dan Milenial punya peranan yang penting dalam pelaksanaan atau hasil Pemilu 2024. Karena generasi tersebut dikenal melek teknologi informasi dibandingkan gen X dan baby boomer. Pastinya partisipasi aktif mereka dalam proses penyelenggaraan hasil pemungutan suara paling mendukung pelaksanaan Pemilu 2024,” tuturnya.
Selanjutnya, Pembicara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Yulhasni, SS, M.S.I., turut memberikan tanggapannya terkait pola rekrutmen Pemilu yang berbeda di tahun ini.
“Dalam waktu dekat ini kita akan mengetahui siapa yang akan menjadi politikus. Jadi mahasiswa atau anggota IMM sedikit banyaknya harus mengetahui bagaimana pola rekrutmen penyelenggara Pemilu tahun 2024. Artinya, kalau kita lihat pola rekrutmen tahun ini sangat berbeda, karna kepentingan untuk publik pemilihan untuk tahun 2024 sangat besar. Jadi penyelenggara KPU ataupun Bawaslu itu metode seleksinya berbeda, karena kondisi seperti itu tentu harus ada pengawasan,” sampainya.
Tr : Novita Sari Pasaribu
Editor : Restu Adiningsih