Teropongdaily, Medan-Tingkat partisipasi pemilih di Medan dalam Pilkada 2024 hanya mencapai 34%. Wakil Dekan (WD) I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), soroti apatisme politik di Indonesia, Jumat (17/01/2025).
WD I FISIP UMSU, Dr. Abrar Adhani, S.Sos., M.I.Kom., memberikan pandangannya terkait rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Medan pada Pilkada 2024 yang hanya mencapai 34%.
“Tahun 2024 adalah ajang pemilihan kepala daerah, presiden, dan legislatif. Rendahnya partisipasi ini bisa disebabkan oleh kejenuhan masyarakat terhadap proses pemilihan. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah benar kejenuhan ini menjadi faktor utama menurunnya minat pemilih,” ujarnya
Lalu, ia juga menilai rendahnya angka partisipasi mencerminkan apatisme politik masyarakat, yang salah satunya dipengaruhi oleh sistem penentuan calon kepala daerah.
“Calon-calon sering kali ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai politik, sehingga kader daerah tidak diberi kesempatan. Bahkan, terkadang calon kepala daerah tidak berdomisili di daerah tersebut. Hal ini membuat masyarakat merasa tidak terwakili dan menjadi apatis terhadap proses demokrasi,” jelasnya.
Di akhir wawancara, Abrar berharap ada perubahan sistem atau regulasi untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam pemilu.
“Partai politik seharusnya kembali menjadi organisasi yang mendidik masyarakat, memberikan pemahaman tentang pentingnya proses demokrasi. Dengan keterlibatan langsung masyarakat dalam pengawasan dan pemilihan, diharapkan muncul kepercayaan yang lebih besar terhadap demokrasi,” tuturnya.
Ia juga menambahkan Mahasiswa juga sangat memiliki peran penting mencerdaskan masyarakat dalam Pilkada menuju perubahan.
“Mahasiswa juga memiliki peran penting untuk mencerdaskan masyarakat demi menjadikan Pilkada sebagai langkah menuju perubahan,” pungkasnya.
Tr: Anggi Nihma Aulia, Winda Metri Ayani
Editor: Salsabila Balqis






















