Teropongdaily, Medan-Membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama dapat berdampak buruk untuk kesehatan tubuh. Pasalnya, tubuh manusia membutuhkan asupan makanan dan minuman sebagai sumber energi agar organ-organ tubuh bekerja dengan normal.
Banyak orang yang masih menyepelekan kondisi lapar dengan menunda makan dan menahan lapar. Tidak sedikit juga, orang yang menyalahgunakan diet dengan tidak makan sama sekali sehingga malah berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Padahal, rasa lapar adalah cara tubuh memberitahu bahwa tubuh membutuhkan energi agar dapat berfungsi dengan baik.
Pada delapan jam pertama, tubuh masih mencerna makanan terakhir, tubuh akan terus mencerna seolah-olah akan mendapatkan asupan makan lagi dengan menggunakan karbohidrat yang tersimpan sebagai energi. Otak pun akan menggunakan sekitar 25 persen glukosa yang berada dalam tubuh untuk otot dan sel darah merah.
Kemudian, glukosa akan habis setelah delapan jam tanpa makanan. Untuk menggantikannya, tubuh akan menggunakan lemak dengan memecahnya dalam bentuk asam lemak untuk menjadi energi. Tubuh akan membuat keton sebagai produk sampingan dari metabolisme lemak saat menggunakan lemak untuk energi. Para ahli menyebut proses ini sebagai ketosis.
Tubuh akan terus menggunakan lemak yang tersimpan untuk menghasilkan energi sepanjang 24 jam tanpa makan. Jika tubuh tidak juga mendapatkan makanan lebih dari 24 jam, tubuh akan mulai mengubah protein menjadi energi.
Sayangnya, beberapa organ tidak dapat bekerja dengan baik meskipun menerima energi dari asam lemak maupun protein. Organ seperti otak hanya bisa menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Akibatnya, fungsi otak akan mengalami gangguan.
Beberapa dampak negatif tubuh saat kelaparan yaitu, tubuh akan sulit berkonsentrasi, gangguan pada ginjal, tekanan darah turun dan pernapasan melemah, komplikasi penyakit hingga kematian, dan nyeri perut hingga diare
Tr : Maulidina Putri
Editor : Andini Rizky