Teropongdaily, Medan-Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) bertema Konservasi Lingkungan untuk memperingati Hari Satwa Sedunia, mengajak jurnalis muda dan mahasiswa berkontribusi dalam menyuarakan isu-isu lingkungan, Jumat (06/12/2024) lalu.
Kegiatan ini memiliki tema ‘Jurnalis Hijau, Ciptakan Kesadaran Lingkungan Lestari di Era Digital’.
Panitia PJTD BOPM Wacana, Mila menjelaskan alasan di balik pemilihan tema ini sebagai kontribusi jurnalis muda dan mahasiswa terhadap konservasi lingkungan dan satwa.
“Tema ini dipilih sebagai kontribusi jurnalis muda dan mahasiswa terhadap konservasi lingkungan dan satwa. Di era digital ini kita memiliki tanggung jawab besar menggunakan media sebagai sarana menyuarakan isu lingkungan, tidak hanya mengedukasi masyarakat, tetapi juga mendorong aksi pelestarian alam,” jelasnya.
Ia menambahkan, pelatihan ini dirancang untuk mencetak jurnalis hijau, yakni jurnalis yang mampu menyampaikan berita berbasis fakta sambil mengutamakan keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, Mila mengungkapkan bahwa pemateri yang dihadirkan memiliki keahlian di bidang masing-masing untuk menggali kasus-kasus yang relevan.
“Hari pertama akan membahas konservasi lingkungan dan satwa, sedangkan hari kedua berfokus pada dasar-dasar jurnalistik, jurnalisme lingkungan, dan fotografi konservasi. Diskusi mendalam dengan para pemateri juga diadakan untuk menggali kasus-kasus relevan,” katanya.
Mila berharap kegiatan ini menjadi langkah awal membangun kesadaran di kalangan jurnalis muda.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi awal bagi kita semua untuk menjadi jurnalis hijau, yang menyampaikan berita berbasis fakta sambil tetap mengedepankan kelestarian lingkungan,” harapnya.
Salah satu peserta PJTD, Farinda Ade Stevan mengungkapkan motivasinya mengikuti pelatihan ini adalah untuk memahami berita terpercaya dan etika jurnalistik.
“Saya ingin belajar cara mengenali berita yang benar-benar terpercaya dan memahami etika jurnalistik. Ini juga menambah wawasan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Ia juga berharap ke depan pelatihan jurnalistik lebih banyak membahas isu lingkungan.
“Dengan pelatihan ini, saya ingin mendukung pelestarian lingkungan melalui penyebaran informasi edukatif. Semoga ke depan ada lebih banyak pembahasan soal isu lingkungan serta cara memanfaatkan teknologi untuk melaporkan masalah ini,” pungkasnya.
Tr: Oziva Achtar Chamely, Anggi Nihma Aulia
Editor: Salsabila Balqis