Teropongdaily, Medan-Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar, menilai pendirian Bank Syariah Matahari sebagai ujian serius bagi komitmen profetik Muhammadiyah dalam menghadapi ketimpangan ekonomi nasional. Penilaian ini ia sampaikan dalam wawancara di Kampus UMSU, Medan, Sabtu (19/7/2025).
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua LHKP PW Muhammadiyah Sumatera Utara, Siregar menegaskan bahwa pendirian bank ini tidak boleh sekadar menjadi euforia.
“Ini adalah panggilan sejarah. Apakah Muhammadiyah akan mengulang kegagalan sistem pembiayaan konvensional, atau hadir sebagai kekuatan pembebas?” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa struktur ekonomi Indonesia yang timpang tidak boleh diperkuat melalui bank syariah yang hanya menjadi pelengkap sistem. Sebaliknya, Bank Syariah Matahari harus mampu berfungsi sebagai alat pembongkar ketidakadilan struktural.
Siregar menekankan pentingnya menghindari pendekatan elitis dan politis.
“Jika dikelola untuk elite, ia akan mengkhianati ruh Al-Ma’un. Tapi jika diarahkan untuk memberdayakan mustadh’afin, ia bisa menjadi motor perubahan ekonomi kerakyatan,” jelasnya.
Untuk mendukung hal itu, ia mendorong tiga langkah strategis: pembentukan Dewan Pengawas Syariah dan Etik yang independen, alokasi minimal 60% portofolio pembiayaan untuk sektor produktif rakyat, serta penguatan jaringan koperasi Muhammadiyah melalui platform digital nasional.
“Kelak, Muhammadiyah akan dimintai pertanggungjawaban. Apakah bank ini memberi makan anak yatim, atau justru menjadi menara gading baru yang menelantarkan kaum dhuafa?” tutup Siregar.
Tr: Delila Dira & Muhammad Ilham





















