Teropongonline, Medan-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menggelar Diskusi Fotografi Alam Bebas dan Bedah Buku “Before Too Late” yang bertujuan untuk mengajak masyarakat terlebih mahasiswa untuk lebih peduli terhadap hutan dan satwa – satwa liar yang ada di dalamnya. Kegiatan Berlangsung di Gedung A Lantai 3 Jl. Muchtar Basri No.3 Medan. Selasa, (22/10/19).
Selaku pemateri Regina Safri menceritakan pengalamannya ketika melakukan perjalanan di hutan Sumatera dan bertemu dengan Suku Mentawai. Ia mengatakan bahwa Suku Mentawai sangat unik dan mereka juga sangat mencintai alam.
“Suku Mentawai salah satu yang sangat unik yang pernah saya jumpai karena mereka selalu membawa biji tanaman kemanapun mereka pergi,” katanya.
Lalu perbedaan orang utan yang ada di hutan Kalimantan berbeda dengan orang utan yang berada di hutan Sumatera. Di hutan Kalimantan, orang utan akan turun ke bawah untuk mencari makanan, sedangkan di hutan Sumatera orang utan cenderung selalu bergelantungan di atas pohon.
“Orang utan Kalimantan, mereka lebih suka turun ke bawah untuk mencari makan, karakteristiknya cenderung lebih coklat dan badannya lebih bulat. Orang utan memiliki DNA yang sama seperti manusia pada umumnya,” sambungnya.
Dan pada saat ia berkunjung ke tempat konservasi, ia menemukan seekor gajah yang belalainya buntung yang disebabkan oleh pemburuan liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Seekor gajah yang kami beri nama Erin belalainya buntung terkena jerat. Untuk memotret gajah, saya lebih mengutamakan safety,” lanjutnya.
Ketika dikejar gajah liar saat hendak memotret satwa liar ia selalu safety dengan alat-alat yang ia gunakan sehingga sesi pemotretan menjadi lancar tanpa adanya kendala.
“Jika tiba-tiba dikejar gajah, upaya yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan diri adalah bersembunyi di balik pohon besar, lari secara zig-zag, atau melepaskan salah satu pakaian karena gajah lebih fokus ke penciuman dibandingkan dengan penglihatan,” tambahnya.
Kedepannya Regina Safri menuturkan harapan kepada kaum milenial dan masyarakat saat ini agar lebih peduli kepada alam sekitar dan satwa yang ada di dalamnya.
“Saya melakukan diskusi ini ke beberapa kota-kota di seluruh Indonesia dan berharap agar membuka dan menambah wawasan masyarakat khususnya mahasiswa agar lebih peduli terhadap hutan dan satwa yang ada di dalamnya,” harapnya.
Tr : Venny Aryand
Editor : Muhammad Ryzki Alhaj