Teropongdaily, Medan-Resesi Ekonomi. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk, yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Berdasarkan data dari Consumer News and Business Channel (CNBC) sendiri, Indonesia juga pernah menghadapi resesi sebanyak tiga kali, pada tahun 1963, 1998 dan 2020/2021. Dimana ketiganya dipicu oleh penyebab yang berbeda-beda dan menghasilkan dampak yang berbeda pula. Pada akhir tahun 2023 hingga awal 2024 sendiri banyak diharapkan sebagai langkah baru menghentikan resesi ekonomi dan membangun kembali pertumbuhan ekonomi negara.
Selain dari pada itu, budaya konsumsi masyarakat yang condong mengutamakan pemakaian barang-barang luar negeri dapat menghambat penaikan produksi barang dalam negeri.
Namun yang kita bicarakan disini bukan mengenai bagaimana resesi ekonomi pada tahun 2023 akan mengubah keadaan, tetapi bagaimana suatu generasi mengubah keadaan hingga memunculkan dinamika-dinamika situasi kedepan, salah satunya ialah resesi ekonomi 2023.
Adanya beragam hal, menjadikan suatu masa dan keadaan akan selalu berubah dan tak relevan apabila diterapkan kembali ke generasi lanjutannya. Apalagi, dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan media yang semakin pesat belakangan ini dan akan terus berkembang ke depannya. Hingga secara tidak langsung mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat yang bersinggungan langsung dengan perkembangan tersebut.
Para generasi milenial, terutama yang selama ini dalam pikirannya sudah terdoktrin bahwa apa yang mereka jalani pada masa ini, adalah ciri hidup masyarakat yang paling sesuai jika harus dibandingkan dengan masa-masa atau tahun-tahun sebelumnya. Padahal, belum tentu juga hal itu benar, karena bagaimanapun semua itu akan saling berkesinambungan pada akhirnya.
Oleh karena itu, pengadaan pemahaman dasar bagi para kaum milenial sebagai bentuk pengembangan terhadap generasi penerus bangsa, bagi penulis merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan. Dengan mengadakan sosialisasi ataupun penyuluhan secara tidak langsung, yang dikemas dalam konten kreatif sesuai yang diminati para generasi masa ini adalah, satu upaya untuk mengajak para milenial agar lebih peka dengan sekitarnya.
Membina pengetahuan mendasar akan peran masyarakat dalam ekonomi dan pentingnya langkah para generasi lanjut di dalamnya, serta membentuk kegiatan yang mengajarkan pentingnya laju ekonomi bagi suatu negara, bisa menjadi salah satu langkah awal yang dapat kita lakukan untuk sekarang ini. Karena bagaimanapun, ada kalimat, ‘lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali’.
Tr : Asa
Editor : Rizali Rusydan
Sumber Foto : Pinterest