Teropongdaily, Medan-Orangutan Information Centre (OIC) bersama Sahabat Alam Lestari (SALi) adakan Webinar dengan tema “Membentuk Pers Mahasiswa yang Peduli Terhadap Perlindungan Satwa Liar” yang diadakan via Zoom Meeting. Jum’at, (12/08/2022).
Dosen Kehutanan Universitas Syiah Kuala, Misdi S.Hut, M.Si
selaku pemateri menjelaskan tentang negara kita sebagai negara biodiversity yang memiliki 720 spesies mamalia berdasarkan data di tahun 2015.
“Negara kita disebut sebagai negara biodiversity yaitu punya kekayaan yang luar biasa, saya tidak tahu bahwa sekarang kita masih layak dikatakan sebagai negara megabiodiversity atau tidak, karena banyaknya kerusakan alam dan sangat tinggi perburuan satwa liar dan perdagangan satwa liar. Negara kita disebut sebagai negara megabiodiversity karena memiliki 720 spesies mamalia dan 13% jumlah spesies di dunia dan ini berdasarkan data tahun 2015,” ujarnya.
Nurni Sulaiman selaku Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) juga menyebutkan jurnalisme lingkungan adalah pengumpulan, pengolahan dan penyebaran berita mengenai konservasi, bencana flora dan fauna serta permasalahan lingkungan.
“Jurnalisme lingkungan itu adalah pengumpulan, pengolahan dan penyebaran berita mengenai konservasi, bencana flora dan fauna serta permasalahan terkait elemen lingkungan,” ucapnya.
Salah satu peserta Webinar, Josua Silaban dari Pers Mahasiswa (Persma) Bidik Universitas HKBP Nomensen menyampaikan pemahaman yang telah dia terima dari Webinar tersebut.
“Yang saya pahami dari materi yang disampaikan oleh pemateri adalah satwa liar khususnya orangutan sudah hampir punah dan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan. Penyebab punahnya satwa liar karena hilangnya hutan sebagai tempat hidup dan berkembang satwa liar,” sampainya.
Terakhir Josua menyampaikan harapannya supaya kedepannya lebih banyak yang mengetahui tentang satwa liar. “Harapan saya kedepannya, saya dapat lebih banyak mengetahui tentang satwa liar dan memberikan peran yang lebih banyak untuk melindungi dan menjaga satwa liar,” pungkasnya.
Tr : Devi Gita Hrp & Nur Azizah Matondang
Editor : Andini Rizky