Teropongdaily, Medan-Selamat datang di negeri yang kaya akan sumber daya energi yang dikeruk setiap hari namun muncul dan berlipat ganda berkali-kali. Begitulah Indonesia. Negeri yang kita cintai ini tak henti-hentinya membuat hati kita berdebar lagi dan lagi. Kaya akan sumber daya hayati dan nabati, lagi kaya akan sumber daya energi. Namun diatas segala keberkahan yang Tuhan berikan kepada negara kita ini, ada saja segelintir manusia picik yang ingin memanfaatkannya demi keuntungan pribadi. Siapa yang tidak tergiur, kaya akan sumber daya, banyak proyek yang sedang dan akan dilaksanakan dan karena inilah hidung para bajingan tak henti-henti mengendusnya. Ya, siapa lagi kalau bukan para koruptor yang serakah.
Lagi dan lagi politisi kita korupsi lagi. Bukan main-main, kali ini datang dari kalangan menteri! Sejujurnya ini bukanlah berita yang luar biasa. Korupsi ini adalah hal yang biasa apalagi di Indonesia. Justru yang luar biasa kalau tidak ada berita mengenai hal serupa. Indonesia yang minim akan kasus korupsi mungkin hanya akan terjadi di dalam mimpi.
Ini bukan kali pertama seorang Menteri terjerat kasus korupsi. Sebelumnya ada Menteri Sosial, Juliari. Di saat yang lain lagi susah dikarenakan wabah, kok ada manusia yang dengan teganya memotong uang bantuan sosial. Di saat orang berjuang akan bertahan dan tidak mati kelaparan, dengan akal bulus nan picik, Juliari, menyulap sebagian dana agar bisa masuk ke kantong pribadinya. Sebelum Juliari, masih banyak lagi. Ada Edhy Prabomo, Imam Nahrawi, Idrus Marham dan yang terakhir adalah Johnny G. Plate.
Ketika pertama kali ditunjuk sebagai Menteri, saya sudah bergidik ngeri. Siapa pula bapak ini? Minim latar belakang akan kepiawaiannya dalam bidang Teknologi Informasi kenapa bisa ditunjuk jadi Menteri Komunikasi dan Informasi? Saya lupa. Di negeri kita tercinta ini, tidak perlu menjadi seorang ahli. Gabung saja menjadi anggota party dan dengan sedikit lucky, niscaya jabatan yang kau ingin, kelak akan kau dapati meskipun dirimu tidak ahli.
Kejadian tindak pidana korupsi ini diduga dilakukan Menteri Plate dalam proyek penyediaan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung 2, 3, 4 dan 5 Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Mengutip dari Consumer News and Business Channel (CNBC), dugaan tindak pidana korupsi ini dilakukan plate bersama dengan sejumlah orang. Menurut tim penyidik Kejaksaan Agung, para tersangka terbukti melakukan perbuatan melawan hukum dengan merekayasa dan mengondisikan proses lelang proyek.
Padahal, proyek pembangunan menara BTS 4G Bakti Kominfo dilakukan untuk memberikan pelayanan digital di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Rencananya, Kominfo merencanakan membangun 4.200 menara BTS di berbagai wilayah Indonesia.
Berbeda dengan MENKOMINFO sebelumnya, Rudiantara. Di sisa waktu jabatannya beliau mentargetkan akan menyelesaikan program Palapa Ring dan perluasan internet 4G hingga ke berbagai tempat. Dengan demikian, seluruh wilayah ibu kota kabupaten/kota diharapkan terhubung jaringan broadband, seperti yang selama ini dicita-citakan Rudiantara.
Beliau datang dari kalangan profesional, bukan politisi, yang dipilih jadi menteri karena keahliannya soal teknologi komunikasi dan informasi. Entahlah, mungkin hanya di Malaysia hal ini bisa terjadi dimana orang yang tak memiliki keahlian dalam urusan teknologi komunikasi dan informasi bisa jadi menteri.
Tr : Rizali
Editor : Khofifah Aderti Mutiara
Sumber Foto : detik.com