Teropongonline, Medan-WWF Indonesia bersama HSBC mengadakan kegiatan terkait konservasi air, Water Lab dan Games Berlangsung di Kito Art Cafe Jalan K.H Wahid Hasyim Nomor 31, Kecamatan Medan Baru Kota Medan. Sabtu, (12/10/19).
Mengusung Tema Lestarikan Sungai, Ketua Panitia World River Day (WRD) Nurhasanah Auliani bertujuan mengedukasikan warga Medan tidak boros menggunakan air dalam kebutuhan sehari – hari.
“Ini kegiatan hari sungai dunia bertujuan mengedukasi masyarakat fungsi dan pentingnya dari sungai itu sendiri begitu pun dengan air. Langkah kecil yg sudah dilakukan adalah tidak membuang sampah atau pun limbah ke sungai karena akan mencemari sungai tersebut.” tuturnya.
Menurut himpunan data WWF air di Bumi yang mendominasi yakni 97% air laut, 2% untuk es dan salju, 1% air tawar. Dalam hal ini yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari Air tawar.
“Terhimpun dari WWF 97% air di Bumi adalah air laut, 2% es dan salju dan 1% air tawar itu untuk minum, untuk makan, untuk mandi dan untuk segala macam aktivitas,” jelas Aulia.
Dalam waktu dekat, kegiatan yang dilakukan adalah tepat peduli terhadap lingkungan kepada masyarakat yang berada di Lapangan Sejati mengenai sampah.
“Dalam waktu dekat kegiatan yg akan terlaksana adalah Tepat peduli lingkungan di Lapangan Sejati gerakannya mengedukasi masyarakat tentang sampah di lingkungannya,” sambungnya.
Kendala dalam pelaksanaan acara hanya hal-hal kecil seperti administrasi
Selain itu, Zilmiah Adnan yang merupakan salah satu dari kurang lebih 20 anggota, Earth Hour di Kota Medan yg berjalan sejak tahun 2015 dan organisasi ini tidak dibayar namun bekerja sama dengan instansi.
“Kurang lebih 20 anggota Earth Hour Kota Medan berjalan sejak tahun 2015. ini komunitas non profit yang bergerak di bidang lingkungan, kali ini dananya di support dari PT Bank HSBC (HSBC Indonesia),” ungkapnya.
Agenda tahunan WWF di seluruh dunia adalah Earth Hours yakni mematikan lampu selama 60 menit pada tanggal 28 maret.

“Setiap tahunnya serentak se dunia ada Earth Hour dan ini merupakan gerakan yang dijadikan komunitas. Gerakannya adalah mematikan lampu 60 menit untuk membantu penghematan energi di seluruh dunia serentak pada jam 20.30 sampai 21.30 pada setiap tanggal 28 Maret,” tambah Zilmiah.
Kedepannya kegiatan ini terus berlanjut dan yang hadir semoga teredukasi dalam hal menggunakan air dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini peserta yang hadir agar teredukasi untuk menggunakan air dengan lebih bijak,” harap salah satu anggota WRD yang hadir pada acara tersebut.
Tr : Muhammad Ryzki Alhaj