Teropongdaily, Medan-Langkah pemerintah mengejar swasembada pangan dinilai semakin nyata. Menurut Dekan Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), kebijakan yang dijalankan telah menunjukkan keseriusan dan kemajuan dalam memperkuat kemandirian pangan nasional.
Dekan FAPERTA UMSU, Assoc. Prof. Dr. Dafni Mawar Tarigan, S.P., M.Si. menyampaikan tanggapannya terkait Swasembada pangan yang menunjukkan kemajuan dan transparan dalam meningkatkan produktivitas.
“Menurut saya, langkah pemerintah menuju swasembada pangan sudah menunjukkan kemajuan yang berarti. Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi terus diperkuat sebagai bukti komitmen dalam meningkatkan produktivitas dan perluasan lahan. Pembentukan Satuan Tugas Swasembada Pangan 2025 juga menegaskan keseriusan pemerintah dalam memperkuat kemandirian pangan nasional,” ujarnya kepada Kru Teropong saat diwawancarai, Selasa (21/10/2025).
Ia menilai tantangan yang dihadapi pemerintah juga cukup kompleks terhadap lahan, iklim, dan teknologi.
“Mulai dari alih fungsi lahan pertanian, dampak perubahan iklim, hingga keterbatasan air dan teknologi pendukung. Karena itu, dibutuhkan riset yang berkelanjutan dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat agar swasembada pangan bisa benar-benar terwujud secara berkelanjutan dan lebih mudah tercapai,” ucapnya.
Selain itu, ia beranggapan agar selain memfokuskan bahan pokok masyarakat, pemerintah perlu memberi perhatian pada sektor perikanan dan peternakan.
“Singkong dan sagu juga memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari keragaman pangan nasional. Pemerintah juga perlu memberi perhatian pada sektor perikanan dan peternakan, karena keduanya berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia,” tambahnya.
Ia juga menyebut kolaborasi antara pertanian dan lembaga pendidikan sangat diperlukan terutama pada mahasiswa Fakultas Pertanian.
“Kolaborasi keduanya, termasuk lewat program seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), praktik lapangan, dan riset varietas unggul, menjadi kunci dalam menciptakan pertanian modern dan berdaya saing menuju swasembada pangan nasional,” pungkasnya.
Tr: Winda Saidah
Sumber Foto: rri.co.id






















