Secara bahasa etnosentrisme adalah penilaian terhadap suatu budaya terhadap kelompok lain yang dasar penilaiannya berada pada standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentrisme menilai kelompok lain relatif dibawah terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.
.
Perbedaan dan pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas setiap kelompok. Etnosentrisme mungkin tampak atau tidak tampak, dan meski dianggap sebagai kecenderungan alamiah dari psikologi manusia, etnosentrisme memiliki konotasi negatif di dalam masyarakat, karena etnosentrisme cendrung menimbulkan konflik antar kelompok.
.
Dalam suatu organisasi etnosentrisme sangat sering terjadi antar individu, adanya persepsi bahwa kelompoknya lebih baik dari pada kelompok yang lain, membuat timbulnya masalah baru yang berupa peperangan, kekerasan serta adu argumen yang mengakibatkan perselisihan paham.
.
Jika dalam suatu kelompok terdapat Etnosentrisme yang berlebihan akan membuat pandangan buruk terhadap kelompok tersebut. Faktor yang mempengaruhi Etnosentrisme diantaranya yaitu:
- Prasangka sosial, sikap negatif yang di arahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan kelompok sendiri.
- Stereotip, keyakinan seseorang terhadap orang lain karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
- Jarak sosial, adanya jarak yang cukup signifikan sehingga menimbulkan prasangka prasangka dalam kehidupan bermasyarakat.
Etnosentrisme tidak hanya berkubang dalam kenegatifan, terdapat beberapa hal positif dalam Etnosentrisme seperti meningkatnya semangat petriotisme, menjaga keutuhan dan kestabilan, meningkatnya rasa cinta kepada kelompok atau organisasi, menjaga rasa persaudaraan serta menimbulkan sikap tolong menolong terhadap sesama kelompok.
Sumber Foto : Colonybaca.blogspot.com
Tr : Winda Saputri