Aku berjalan menelusuri lorong kosong
Lalu berhenti saat sesuatu menarik perhatianku,
Ku amati pigura tersebut
Boleh aku kembali pada masa itu?
Masa dimana aku dan dia dapat berbicara dengan leluasa.
Lama aku berdiri disana
Terhanyut dalam kenangan pigura itu.
Tanpa ku sadari, aku terjebak di dalamnya
Kubiarkan diriku menikmatinya walau hanya sebentar
Namun aku salah, tak seharusnya aku biarkan itu terjadi karena itu hanya akan menambah luka ku.
Saat tersadar, aku menangis
Aku lupa bahwa Kenangan itu adalah masa lalu,
Nyatanya, kau hilang bersamaan dengan masa itu.
Kau menghilang namun aku terjebak dalam kenangan itu,
Kenangan yang mengurungku dalam ketakutan,
Perasaan takut ditinggalkan ini membuatku mungkin membencimu.
Dia ingin memperbaikinya
Mencoba untuk kembali dekat denganku
Namun ayah, itu sudah terlambat
aku sudah terbiasa tanpa hadirmu.
Peri itu mengucapkan mantra “kau bisa tanpanya”,
Berulang kali peri itu mengucapkan mantranya
Perlahan aku tersihir dengan untaian kalimat itu,
Tak mudah untuk aku tersihir
Karena jauh di dalam diriku, aku sangat membutuhkanmu.
Tr : Gustriani Ningsih
Editor : Restu Adiningsih
Sumber Foto : Pinterest