Teropongdaily, Medan-Kegiatan media gathering yang diselenggarakan oleh Netherlands Leprosy Relief (NLR) Indonesia, bersama Kantor Berita Radio (KBR) dengan topik “Stigma dan Mental Wellbeing pada Kusta”. Media gathering ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting pukul 14.00-16.00 WIB. Selasa, (23/08/2022).
Dalam kata sambutannya, Fanny Rachma Project Officer Suara untuk Indonesia Bebas Kusta (SUKA) menyampaikan pentingnya keberadaan media sebagai penyalur informasi yang valid.
“Media diharapkan mampu menuangkan informasi kusta yang valid dan inklusif dengan kaidah jurnalistik tanpa mengesampingkan risiko terjadinya stigma dan diskirimasi pada kusta yang berujung pada masalah kesejahteraan emosional, psikologis hingga sosial,” ujar
Acara ini membahas hal seputar mitos-fakta tentang kusta, dan peran media dan sejauh mana media awareness terkait isu kusta, serta bagaimana inisiatif mahasiswa peduli kusta dalam partisipasinya pada upaya penanganan kusta, serta pengalaman konkrit pemberitaan terkait kusta yang dilakukan individu maupun organisasi.
Paulan Aji mendorong kalangan media dan pers mahasiswa agar menampilkan foto, gambar, video, dan cerita yang inspiratif tanpa melanggengkan stigma kusta.
“Cerita yang dilengkapi foto, gambar, video dan pernyataan sebaiknya menampilkan perubahan yang positif dari orang yang pernah mengalami kusta, bukan malah berfokus pada sisi kelamnya,” pungkasnya.
Achmad Mutiul Alim juga menambahkan informasi dan kisah inspiratif tentang orang yang pernah mengalami kusta perlu diangkat ke media secara rutin.
“Organisasi seperti NLR Indonesia perlu terus menjalin relasi dengan media karena setiap hari media menerima ribuan rilis dengan berbagai isu. Maka bila ada cerita inspiratif atau publikasi yang menarik tentang kusta dan dikirim ke media ini akan membantu kampanye lebih luas tentang kusta,” ungkapnya.
Diakhir mereka berharap media semakin berpartisipasi aktif dalam menyebarluaskan informasi yang benar seputar kusta dan mampu menyuarakan atau memberitakan informasi yang benar, efektif, menarik dan inklusif sehingga masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan, sosial dan budaya tidak hanya menjadi paham, tetapi juga termotivasi untuk terlibat aktif dalam penanganan kusta di Indonesia.
Turut dihadiri oleh Paulan Aji selaku Communications Officer NLR Indonesia, Achmad Mutiul Alim selaku Praktisi Media Jurnas.com dan Nadhila Beladina dari Yayasan Satu Jalan Bersama/Kelompok Mahasiswa peduli kusta.
Tentang NLR Indonesia
NLR adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda pada 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekwensinya di seluruh dunia dengan tiga pendekatan yaituzero transmission (nihil penularan), zero disability (nihil disabilitas) dan zero exclusion (nihil eksklusi). Saat ini NLR beroperasi di Mozambique, India, Nepal, Brazil dan Indonesia. Di Indonesia, NLR mulai bekerja pada tahun 1975 bersamaPemerintah Republik Indonesia. Pada 2018 NLR bertransformasi menjadi entitas nasional dengan maksud untukmembuat kerja-kerja organisasi menjadi lebih efektif dan efisienmenuju Indonesia bebas dari kusta. Sama dengan Aliansi NLR Internasional, tagline NLR Indonesia adalah: Hingga kita bebas dari kusta. www.nlrindonesia.or.id