Teropongdaily, Medan- Manusia memang tidak sempurna. Siapapun tahu hal tersebut. Selama sejarah penciptaannya, tak terhitung sudah berapa kali mahluk kerdil ini melakukan pertumpahan darah di bumi. Mulai dari perang salib yang berjilid-jilid, perang penyatuan dataran China yang dipimpin oleh Qin Shi Huang, sampai yang paling dahsyat dan kita kenal hinggal sekarang: Perang Dunia Pertama, Kedua, Perang Dingin Amerika dan Rusia, dan Perang Rusia vs Ukraina. Begitulah mahluk yang disebut manusia Jauh dari kata sempurna.
Semua kejadian buruk tersebut terjadi dengan berbagai macam motif di belakangnya. Mulai dari Harta, Tahta, Wanita atau Pria. Ketiga hal inilah yang kerap menjadi penyebabnya. Seolah-seolah merekalah Trinitas maut yang menjadi penguji kesungguhan, kedalaman, orisinalitas manusia.
Perihal harta, diikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir karya M. Abdul Ghoffar, Qarun disebutkan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Musa. Awalnya ia dikenal sebagai sosok yang pintar dalam berdagang. Ia juga mendapat julukan ‘Munawir’ yang artinya bercahaya. Qarun juga dikenal sebagai orang yang memiliki suara merdu kala membaca kitab Taurat.
Atas permintaan Qarun, Nabi Musa mendoakan agar Allah SWT melimpahkan harta benda. Bukan tanpa alasan, Nabi Musa mendoakan karena melihat Qarun selama ini dikenal sebagai orang yang soleh.
Saking banyak harta yang dimiliki, Qarun bahkan tak pernah pergi seorang diri. Dikisahkan bahwa setiap keluar rumah ia selalu berpakaian mewah didampingi oleh 600 orang pelayan terdiri atas 300 laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Bukan hanya itu, ia juga dikelilingi oleh 4.000 pengawal dan diiringi 4.000 binatang ternak dan 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci gudang kekayaannya.
Dengan kekayaan yang berlimpah ini, ternyata Qarun menjadi ingkar dan berkhianat. Puncak kesombongan Qarun terjadi saat ia merasa menjadi orang yang paling baik dari seluruh umat manusia. Saking sombongnya, ia bahkan menyebutkan tidak membutuhkan apapun karena merasa dirinya sudah sangat kaya. Termasuk Qarun mengatakan tidak butuh ampunan Allah SWT serta tidak takut dengan ancaman Allah SWT.
Akibat kesombongan Qarun tersebut, ia kemudian mendapat azab yang pedih. Allah SWT menenggelamkannya ke dalam perut bumi beserta seluruh harta miliknya.
“Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.” (QS. Al-Qasas: 81).
Allah SWT sudah memperingatkan kepada umatnya untuk tidak bersikap sombong dan takabur. Sesungguhnya semua perbuatan akan ada ganjarannya.
Kalau tadi harta, sekarang tahta.
Puluhan tahun yang lalu, ada seorang pemimpin karismatik asal Jerman yang memiliki inisiatif tinggi. Dia bermaksud untuk menyatukan seluruh Eropa menjadi 1 negara. Sebut saja Hitler namanya. Hitler ingin menyatukan Eropa dan bahkan dunia dalam satu rumpun, ras, dan juga budaya dengan menghancurkan etnis, bangsa, ras, dan budaya lain yang dianggap tidak berguna dan patut untuk dihilangkan. Maka Hitler berpandangan ras Arya sebagai ras superior sedangkan ras dan bangsa lain merupakan ras inferior dan patut dibinasakan. Terutama orang-orang Yahudi. Meskipun pada akhirnya ia harus dilahap oleh ambisinya dan berakhir dengan kegagalan.
Kini wanita.
Selain karena takdir, wanitalah penyebab Adam diturunkan dari surga. Dengan kemampuan retoriknya, Adam terpaksa harus memakan buah terlarang dan terusir dari tempatnya, surga.
Sudah menjadi hal lazim kiranya seorang pria lemah terhadap tiga hal: Harta, Tahta, Wanita, bahkan tak terkecuali Adam A.S. Jika saja Adam dapat tergoda, apalagi Mario Dandy dengan pacarnya?
Belakangan ini kita dihebohkan dengan kasus penganiayaan yang melibatkan anak pejabat pajak dengan anak salah satu pengurus GP Ansor. Kasus kekerasan memang kerap dan selalu terjadi namun bukan berarti harus dinormalisasi. Apalagi sampai membuat korbannya koma dan tak sadarkan diri.
Berawal dari ucapan Sang Pacar perihal mantannya (read: korban), Mario Dandy bertingkah bak raja nan perkasa. Ia mendatangi korban, menghajarnya, lalu selebrasi ala mega bintang Cristiano Ronaldo. Sontak hal tersebut menggegerkan semua orang. Bukan karena selebrasinya melainkan karena motif dan tindakan kekerasan yang dilakukan olehnya.
Mario yang notabene anak pejabat pajak lupa bahwa netizen kita ahli dalam mencari. Terungkaplah siapa ayahnya, apa pekerjaannya, dan siapa keluarganya. Bak Harimau yang sudah gelap mata, langsung saja proses menghujat dimulai. Terungkaplah kekayaan dan sumber harta lainnya. Hal ini tentu menggemparkan institusi tempat ayahnya Mario bekerja. Bahkan Menteri Sri Mulyani sampai turun tangan karena ikut terseret oleh kasus ini.
Luar biasa. Karena kisah cintanya, satu institusi terpaksa berbenah diri. Karena ucapan pacar, karier ayahnya Mario Bubar.
Begitulah manusia. Ciptaan paling sempurna namun lemah terhadap nafsunya. Sebab itulah dikatakan, “sebaik-baiknya jihad adalah jihad melawan hawa nafsu.”
Qarun dibenamkan karena keserakahannya. Adam terusir dari Surga karena wanita. Hitler terpaksa mempencundangi diri dengan bunuh diri karena ambisinya. Apalagi Mario dan pacarnya?
Tr : Rizali
Sumber foto : vexels