Teropongdaily, Medan-Eco-Enzyme merupakan larutan/cairan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah, tebu dan air. Warnanya kecokelatan (muda/tua) dan berbau asam manis seperti bau khas fermentasi tape atau rice wine.
Eco-Enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran. Eco-enzyme berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman, menghilangkan hama, meningkatkan kualitas dan rasa dari buah dan sayuran yang kamu tanam.
Selain untuk meningkatkan kualitas air, eco-enzyme juga dimanfaatkan sebagai filter udara, serta dapat menurunkan efek rumah kaca. Bahan yang digunakan untuk membuat eco-enzyme adalah sampah organik sisa buah-buahan seperti sampah kulit jeruk, kulit alpukat, kulit semangka, kulit pepaya dan kulit nanas.
Cara membuat Eco-Enzyme yaitu dengan mencampurkan 1 bagian gula/ molases, 3 bagian sampah organik dan 10 bagian air jernih. Campuran tersebut didiamkan selama tiga bulan di wadah plastik kedap udara. Jika Potential Hydrogen (pH) sudah dibawah 4,0 berarti Eco-Enzyme sudah siap dipanen. Sebelum digunakan, disaring terlebih dahulu.
Tr : Winanda Salsabila
Editor : Restu Adiningsih
Sumber : distanpangan.baliprov.go.id