Teropongdaily, Medan-Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) selenggarakan kegiatan sarahsehan dengan tema ‘Menyusuri Jejak Sumatera Sebagai Pelopor Pers Perempuan Indonesia’ dalam agenda Hari Pers Nasional (HPN). Selasa,(07/02/2023).
Ketua Umum FJPI, Uni Lubis dalam sambutannya mengkritik garis pembicara pada Hari Pers Nasional yang hanya diisi satu sesi oleh jurnalis perempuan.
“Pers ini paling bawel, paling suka teriak-teriak kesetaraan di semua bidang tapi gagal menerapkannya pada diri sendiri itu juga kritik saya pada line up dari pembicara-pembicara di Hari Pers Nasional, cuma ada satu sesi untuk pembicara perempuan,” kritiknya.
Uni juga menambahkan bahwa dalam memilih narasumber dapat menimbulkan pernyataan bahwasannya sudah banyak jurnalis perempuan yang layak.
“Saya selalu katakan bahwa pers ini adalah yang sering kali gagal menerapkan kesetaraan, paling gampangnya memilih narasumber itu, padahal memilih narasumber merupakan bagian kita mengafirmasi bahwasannya semakin banyak perempuan-perempuan termasuk jurnalis yang sangat layak, sangat capable dan sangat professional,” tambahnya.
Diakhir uni sampaikan rasa senangnya karena acara ini berlangsung dengan dukungan dari beberapa pihak yang memahami visi dan misi dari FJPI.
“Senang akhirnya acara ini bisa terwujud dan terima kasih atas support dari dewan pers dan disini ada perwakilan dari Duta Besar Australia yang kami hubungi langsung merespon, terimakasih. Acara ini tidak mungkin terlaksana tanpa support dari pihak-pihak yang memahami visi misi dari FJPI,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum FJPI, Uni Lubis, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, Ketua Dewan Pers tahun 2010-2013, Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., MCL., serta perwakilan dari kedutaan besar Australia dan beberapa narasumber yaitu Ichwan Azhari yang merupakan seorang Sejarawan, Risa Marta Yanti sebagai Peneliti Pers Perempuan Sumatera Barat serta Lia Anggia Nasution sebagai Peneliti Pers Perempuan Sumatera Utara.
Tr : Yowana Fadhilah
Editor : Andini Rizky