Teropongdaily, Medan-Kamu sering belanja tiba-tiba? Mungkin itu adalah impulsive buying.
Apa itu Impulsive Buying?
Impulsive buying adalah istilah bahasa Inggris berarti belanja impulsif. Dengan kata lain, impulsive buying adalah keinginan seseorang untuk membeli suatu produk dalam jumlah banyak secara tiba-tiba tanpa melalui pertimbangan dan proses berpikir panjang.
Biasanya, kebiasaan ini muncul ketika diri dirangsang oleh sesuatu yang menarik. kebiasaan ini cenderung membeli produk sesuai keinginan bukan berdasar kebutuhan, maka hal tersebut dapat mengakibatkan pemborosan sehingga mengancam kesehatan finansial.
Faktor Pemicu Impulsive Buying :
- Faktor Strategi Pemasaran
Faktor pertama terjadinya impulsive buying adalah pengaruh strategi pemasaran dari penjual. Strategi pemasaran seperti promo, diskon, cashback dan pengaruh dari sales bisa mendorong perilaku impulsif.
- Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian dapat menjadi penyebab terjadinya pembelian impulsif. Aktivitas ini bisa terjadi karena diri merasa gengsi dan FOMO (Fear Of Missing Out) bila tidak mempunyai barang sedang tren masa itu. Sehingga demi meningkatkan citra dan popularitas, orang dengan sindrom belanja impulsif akan rela membeli apa saja yang menyokong tujuan tersebut.
- Faktor Jenis Produk
Sifat intrinsik dan ekstrinsik produk juga mampu mendorong tingkah laku belanja impulsif. Dengan varian beragam, tampilan kemasan menarik, desain penataan, keterbatasan atau kelangkaan produk menimbulkan seseorang yang melihatnya menjadi tertarik dan berminat membelinya, bahkan meski sebenarnya tidak membutuhkannya.
Tips Mencegah Impulsive Buying Bagi Diri Sendiri :
- Bedakan Antara Keinginan (Wants) dan Kebutuhan (Needs)
Tips yang pertama yakni anda harus bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan dalam hidup. Dengan mengetahuinya, maka keuangan anda akan teralokasi secara tepat.
- Susun Skala Prioritas Barang Sebelum Membeli
Menyusun skala prioritas barang sebelum membeli adalah tips mencegah belanja impulsif berikutnya. Dengan mengetahui prioritas, maka anda bisa mengontrol diri untuk membeli barang-barang sesuai kebutuhan saja dan menunda barang kurang prioritas untuk pembelian-pembelian berikutnya.
- Hindari Pasang Terlalu Banyak Aplikasi Marketplace
Menghindari aktivitas aplikasi marketplace bisa membuat anda terhindar dari kegiatan belanja impulsif. Sebaiknya anda tidak memasang aplikasi belanja online terlalu banyak di ponsel. Sebab hal tersebut bisa memunculkan impulsif diri anda untuk membeli produk.
- Batasi Penggunaan Kartu Kredit dan Pembayaran Online
Membayar secara digital atau kartu kredit membuat anda sulit mengontrol transaksi karena anda tidak merasa esensi kehilangan uang seperti uang tunai. Oleh karena itu, untuk menghindari aktivitas impulsif, sebaiknya anda banyak melakukan pembayaran secara tunai.
- Tahan Diri Untuk Tidak Terlalu Sering Memakai Fitur Paylater
Tips berikutnya yang harus dilakukan yakni berusaha menahan diri untuk tidak sering memakai fitur paylater. Sebaiknya manfaatkan layanan ini secara bijak, seperti menggunakan ketika dalam keadaan mendesak.
- Lindungi Diri Dari Jebakan Strategi Marketing Psikologis
Melindungi diri dari jebakan strategi marketing psikologis juga penting dilakukan agar tidak mudah terpengaruh sehingga terjebak dalam belanja impulsif. Anda bisa menjauhi sales yang menawarkan sesuatu kepada anda atau ketika terbesit keinginan untuk membeli, segera menjauh dari tempat perbelanjaan tersebut.
- Tetapkan Batas Saat Melakukan Self-Reward
Tips terakhir dalam mencegah impulsive buying adalah menetapkan batas saat melakukan self-reward. Anda harus mengetahui kapan self-reward dilakukan dan batasi setiap bulannya. Sehingga anda tidak terjebak dalam aktivitas impulsif berkedok self-reward.
Tr : Ningsih
Editor : Restu Adiningsih
Sumber : ocbcnisp.com