Teropongdaily, Medan-Flexing merupakan ajang memamerkan sesuatu dan sudah tidak awam lagi terdengar di masa kini. Seakan menjadi yang utama, kerap dalam kehidupan sosial “Flexing” sudah menjadi tren di kalangan masyarakat.
Melihat tren flexing yang mulai memarak, salah satunya di kalangan mahasiswa. Kru LPM Teropong Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) pun turut mewawancarai dua mahasiswa UMSU terkait tanggapan mereka tentang tren flexing saat ini.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial semester 6 yaitu Naufal Wivansyah menyampaikan pandangannya terhadap tren flexing.
“Menurut saya mahasiswa sekarang lebih cenderung bersikap hedonisme karna bisa dilihat banyak yang datang ke kampus hanya memikirkan gaya dibanding ilmu yang akan didapatnya,” ucapnya.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa flexing itu banyak yang terlalu berlebihan.
“Sebenarnya tidak jadi masalah sih kalau seandainya bersikap mengikuti zaman, cuma kadang ada beberapa individu yang terlalu bersikap berlebihan dari omongannya terkait outfit ataupun style yang di gunakannya,” jelas Naufal.
Adapun, Rahmadani Syahfitri yang merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMSU semester 8 menyampaikan pandangannya bahwa tren flexing saat ini menjadi ajang lomba pamer harta.
“Flexing menurut pendapat saya, adalah tindakan seseorang untuk mendapatkan validasi bahwa dirinya lebih dalam atas segala hal dari orang lain, dan menjadi ajang lomba dalam pamer harta yang menimbulkan keresahan kepada orang-orang disekitarnya,” sampainya.
Sambungnya, ia menyampaikan bahwa untuk berteman menjadi kurang nyaman.
“Karena, jujur saya pernah memiliki teman yang bersikap flexing, jadi kayak kurang nyaman aja kalau berteman,” ujarnya.
Tr : M. Ari Agung
Editor : Khofifah Aderti Mutiara
Sumber Foto : theasianparent