Teropongdaily, Medan- Paleoantropologi merupakan ilmu yang mempelajari asal-usul manusia, mencari tahu darimana kita berasal, siapa nenek moyang kita sesungguhnya dan siapa yang telah berjalan lebih dahulu dari kita. Banyaknya spekulasi bahwa manusia merupakan keturunan kera ataupun kalimat serupanya, merupakan salah satu alasan pentingnya bagi kita memahami asal-muasal asli kita sebagai manusia.
Salah satu teori terkenal terkait asal manusia dimuat dalam buku karangan Cahrles Darwin dengan judul, “The Origin Of Species” yang pertama kali di cetuskan 163 tahun yang lalu hingga sekarang teori tersebut lebih dikenal sebagai Teori Evolusi Darwin.
Teori Evolusi Darwin membahas persoalan seleksi alam yang membuat makhluk hidup berkembang dan mengalami perubahan fisik maupun perilaku untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Dimana ia memulai pengamatannya saat dalam perjalanan mengelilingi dunianya dengan kapal HMS Beagle Inggris dengan tujuan ke Pulau Galapagos.
Dalam perjalanan tersebut Darwin mengamati beberapa burung satwa endemik disana. Dimana ia menemukan keanehan diantara burung Finch yang diamatinya masih satu spesies, namun memiliki paruh yang berbeda-beda. Memunculkan tanya bagi Darwin selama ia menetap di pulau tersebut hingga akhirnya dia mencapai pada satu kesimpulan. Bahwa mereka semua berubah, semua burung itu berevolusi.
Mereka tidak berevolusi sendiri-sendiri, melainkan dari satu common ancestor. Dalam catatannya Darwin juga menjelaskan, hal ini tidak terjadi karena hal magis, namun mereka berevolusi karena beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan makanan pada wilayah yang didiami.
Sementara itu, di Great Rift Valley yang diawali oleh keluarga Leakey bersama dukungan para ahli Geologi lainnya. Disana mereka temukan Paranthropus Boisei, namun spesies ini bukan nenek moyang langsung dari kita dan lebih ke peralihan Austrolophitecus. Penemuan Austrolophitecus Afarensis yang menjadi penemuan lebih signifikan bagi asal mula manusia.
Austrolophitecus sendiri merupakan nenek moyang langsung dari cikal bakal Homo Habilis (Handy Man) yang merupakan hewan membuat perkakas. Homo Habilis inilah yang membuat kita menjadi manusia seperti sekarang. Setelah penemuan ini dilanjutkan dengan penemuan Homo Erectus yang pertama mencetuskan untuk memasak makanan.
Namun, sepupu dari Homo Ergaster lah yang menjadi nenek moyang langsung manusia sekaligus cikal bakal Homo Herderbelgensis. Spesies ini memiliki dua keturunan, Homo Neanderthal (penghuni Eropa awal) dan Homo Sapien (manusia yang sekarang). Namun apakah Homo Sapien pernah hidup berdampingan dengan spesies lainnya? Tentu pernah.
Hidup berdampingan dengan spesies yang memiliki kecerdasan memiliki dampak, hingga kawin silang dan genosida pernah dialami untuk mencapai masa sekarang.
Akhir kata, kita bukanlah keturunan dari monyet ataupun kera. Kita adalah sepupu dari mereka, sepupu terdekat kita adalah Simpanse dan Bonobo. Banyak yang mengira kalau kita berubah dari seekor monyet, namun sebenarnya, kita hanya satu nenek moyang dengan mereka.
Tr: Asa