Teropongdaily, Medan-Subvarian Omicron BA.2.75 Centaurus telah ditemukan di Indonesia, dua kasus Centaurus ditemukan di Jakarta dan satu lainnya ditemukan di Bali.
Subvarian Centaurus pertama kali muncul di India pada Mei lalu, dan sejak saat itu menyebar ke negara-negara lain termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Australia hingga Indonesia.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan negara India yang melaporkan varian baru ini.
“Negara India lah yang pertama kali melaporkan varian Delta yang kemudian nyaris meluluhlantakkan dunia kesehatan,” ucapnya melalui keterangan tertulis Republika.co.id yang diterima di Jakarta, Senin (11/7/2022).
BA.2.75 ini masih termasuk keturunan Omicron, meski ada beberapa mutasi tambahan yang berbeda. Namun, WHO tetap menyebutnya sebagai varian Omicron untuk saat ini.
Matthew Binnicker, Ph.D., seorang ahli Mikrobiologi dan Direktur Virologi Klinis di Mayo Clinic, Minnesota mengatakan BA.2.75 memiliki mutasi tambahan di atas apa yang kita lihat di BA.5, jadi lebih banyak lagi perubahan pada protein lonjakan itu.
Maka dari itu masyarakat tetap dihimbau untuk menjaga protokol kesehatan dan hindari kerumunan. Vaksinisasi juga harus ditingkatkan terutama untuk vaksin ketiga atau booster yang saat ini di perintahkan pemerintah.
Karena Varian Centaurus ini lebih cepat menular dibanding dengan subvarian lain.
Sumber foto : viva.com
Tr : Nurul Hafidzah & Wanda Pratiwi
Editor : Andini Rizky