Teropongdaily, Medan-Kepala Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) jelaskan penentuan hilal 1 Syawal 1445 Hijriah yang ditetapkan pada besok hari.
Kepala OIF UMSU, Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar mengatakan bahwa hasil hisab Muhammadiyah hilal sudah masuk tanggal satu malam hari nanti.
“Muhammadiyah tidak berdasarkan proses rukyat, karena hanya menggunakan hisab. Hisab sudah memenuhi kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal, maka menurut Muhammadiyah ini sudah masuk tanggal satu malam hari nanti setelah maghrib,” ucapnya saat diwawancarai Teropong, Selasa (09/04/2024).
Kemudian, ia juga menjelaskan bagaimana proses penentuan awal Idul Fitri.
“Proses penentuan awal bulan di Indonesia ini terutama untuk Idul Fitri sama seperti sebelum-sebelumnya ada yang menggunakan Hisab, ada yang menggunakan Rukyat. Untuk pemerintah tentu menggunakan Hisab Imkanur Rukyat 3-6.4 derajat,” ungkapnya.
Arwin juga mengatakan faktor utama dalam menentukan awal bulan adalah posisi bulan atau hilal.
“Yang menjadi faktor utama dalam menentukan awal ialah dengan menentukan keberadaan posisi bulan atau hilal sesuai dengan hadis Nabi, jadi yang pakai hisab tentu memposisikan hilalnya itu di posisi atau keadaan dan ketinggian tertentu,” ujarnya.
Terakhir, ia juga memaparkan kecenderungan teknologi modern dalam membantu penentuan awal bulan Ramadan dan Idul Fitri.
“Saya kira kecenderungan atau fenomena hari ini terutama dalam pengamatan hilal itu sudah mulai menggunakan perhitungan perangkat lunak, olah citra, astrophotography dan seterusnya,” pungkasnya.
Tr : Anggun Nihma Aulia & Zacky Parinduri
Editor: Salsabila Balqis