Teropongdaily, Medan-Menghadiri Diskusi Publik yang diadakan oleh Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Sahran Saputra tanggapi masalah sosial dan politik Indonesia. Kamis, (13/10/2022).
Sahran Saputra, S.Sos., M.Sos., yang juga merupakan seorang Pengamat Kesejahteraan Sosial dalam kegiatan tersebut menyebutkan bahwa menurutnya tingkat partisipatif di Indonesia masih rendah.
“Di negara Indonesia ini tingkat partisipatifnya masih sangat rendah. Di negara Amerika dan Selandia baru sana kesejahteraan itu sudah mencakup kesehatan dan fasilitas tapi fokus pembangunan masih menitikberatkan pada pembangunan ekonominya,” ungkapnya.
Sahran juga menyebutkan kalau sistem sosial negara sendiri lah yang juga dapat membahayakan. “Sistem sosial di negara kita masih bersifat kanitatif yang justru membahayakan kesejahteraan sosial, misalnya bantuan pemerintah masih ada tujuan kemandirian disitu,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kemiskinan itu tidak bisa di selesaikan secara general tetapi dengan satu persatu.
“Kemiskinan itu tidak bisa diselesaikan secara general tetapi satu persatu. Dalam beberapa jurnal para penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu menggunakan untuk usaha konsumsif bukan usaha produktif padahal tujuan dasarnya untuk menuntaskan kemiskinan. Hal ini terjadi karena partisipatifnya masih rendah yang seharusnya kasus seperti ini tidak pukul rata,” ujarnya.
Diakhir ia mengatakan bahwa menumbuhkan kemandirian itu sangat penting dan haruslah dimulai dari langkah pemerintah.
“Lama-kelamaan kemandirian akan hilang, kemandirian itu harus ditumbuhkan dengan analisis potensi dan analisis perbuatan yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kemandirian kesejahteraan sosial. Lalu analisis yang perlu dilakukan itu adalah meningkatkan partisipatif masyarakat pada gerakan gerakan sosial assessment yang dilakukan pemerintah,” tutupnya.
Tr : Cansy Gesi Sanda & Indah Lestari
Editor : Choirun Anisah Sabilah