Teropongdaily, Medan-Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Hukum (FAHUM) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bersama mahasiswa hukum dan mahasiswa umum bahas dinasti politik apakah menguntungkan atau merugikan di Aula FAHUM UMSU. Sabtu, (22/07/2023).
Dialog interaktif ini mengundang dua Pemateri diantaranya Shohibul Anshor Siregar selaku Akademisi UMSU, Riza Usty Siregar, selaku Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Medan dan Cynthia Hadita, SH.,MH., selaku Pemantik pada acara ini.
Shohibul Anshor Siregar sebagai pembicara pertama memberikan tanggapannya terhadap dinasti politik ini bahwa dinasti tersebut lebih tepatnya adalah familisme.
“Jika dikatakan turun-temurun dalam Pemerintahan terjadi itu bisa saja dikatakan, termasuk kategori familisme atau kornisme. Menyinggung soal dinasti, itu terjadi disalah satu Pemerintahan daerah otonomi dengan keistimewaan di Indonesia yaitu di Yogyakarta, sebagai wujud desentralisasi hasilkan fasilitas yang berbeda-beda. Ada Aceh, Yogyakarta, Papua dan Jakarta yang otonominya daerah istimewa,” jelasnya.
Selanjutnya, Riza Usty Siregar selaku Pemateri kedua mengatakan bahwa ini tidak hanya di Pemerintahan saja, namun kerap disekitar kita juga seperti Kepala Desa, ataupun Rukun Tetangga (RT) dan lainnya.
“Kita lihat kalau dinasti polititk ini bukan hanya dari Presiden, RT, dan Kepala Desa, coba bayangkan Kepala Desa, nanti dari kakeknya, orang tuanya sampek cucunya Itu sampai sekarang berlaku. Kita bilang familinisme, memang benar. Tapi saya sebagai seorang pemuda dan kalian mahasiswa, inilah yang harus kita buktikan. Kalian ini yang akan menggantikan kami KNIP, dosen, ataupun professor yang kritis,” sampainya.
Lalu, ia juga menambahkan tanggapan mengenai dinasti tersebut.
”Jadi kalau kita bicara dinasti, dikeluarga pun ada. Saya contohnya punya Perusahaan, gak usah bicara politik, dikeluarga sendiri pasti siapa yang saya percaya, pasti yang saya pikirkan pertama itu keluarga. Memang familisme itu ada, jadi kita peran pemuda sangat penting disini, dimana kita bisa merubah itu semua. memang tidak semudah itu dan itulah pentingnya peran kalian sebagai pemuda disini,” ucapnya.
Terakhir, seorang mahasiswa FAHUM UMSU Muhammad H Devano, memberikan tanggapannya dalam mengikuti dialog interaktif mengenai dinasti politik ini sangat bermanfaat untuknya sebagai mahasiswa hukum.
“Menurut saya sangat bermanfaat sekali, dialog ini dapat mencerdaskan pemikiran mahasiswa mengenai dinasti politik. Pada pernyataan professor tersebut, dinasti politik ini kita dapat diskusi dan menyimpulkan bagaimana dinasti dan familisme,” ujarnya.
Acara ini juga turut dihadiri oleh mahasiswa hukum dan mahasiswa umum lainnya.
Tr : Novita Sari Pasaribu & Gustriani Ningsih
Editor : Khofifah Aderti Mutiara