Teropongdaily, Medan-Konferensi Penyiaran Indonesia (KPI) adakan seminar nasional bersama Universitas Sumatera Utara (USU) di Hall Hotel Adimulia Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kamis, (27/07/2023).
Acara ini mengusung tema ‘Mewujudkan Isi Siaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang Sehat, Berimbang dan Bermartabat’.
Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si., selaku Rektor USU, menyampaikan bahwa konsolidasi demokrasi di Indonesia itu soal penggunaan informasi dan cara berkomunikasi.
“Dalam hasil riset dan jurnal yang kami teliti, kalau di regi itu yang paling banyak menentukan cepat atau lambatnya konsolidasi demokrasi Indonesia itu adalah, soal sosialisasi penggunaan informasi dan cara berkomunikasi masyarakat kita, yang level linknya cukup beragam, bukan hanya Indonesia saja, tapi proses demokrasi yang sedang dilakukan konsolidasi ini juga terjadi dengan negara-negara Asia yang sudah maju dan matang demokrasinya,” ucapnya.
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa persoalan demokrasi saat disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi.
“Persoalan demokrasi saat ini disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan hak untuk menyatakan pendapatnya, demokrasi boleh membuat apa saja tapi demokrasi juga memerlukan tanggung jawab merdeka tetapi merdekanya terarah,” katanya.
Kemudian, Ubaidillah selaku Ketua KPI Pusat, Menyampaikan semoga masyarakat tidak memilih kucing dalam karung dalam memilih pemimpinnya nanti.
“Sudah saya lihat banyak sekali baliho maupun poster yang disampaikan oleh para calon yang sudah berkonsentrasi, tentunya itu menjadi ruang publik agar masyarakat tidak memilih kucing dam karung dalam memilih pemimpinnya nanti. Kami sebagai lembaga yang memantau siaran tv maupun radio berkepentingan agar siaran dilayar kaca wajah kita berpengalaman ditahun 2014-2019, tentunya kita berharap pesta demokrasi tahun 2024 lebih baik, lebih bermartabat, lebih adil dan berkualitas. Menghasilkan pemimpin-pemimpin yang lebih baik,” sampainya.
Terakhir, dalam sambutannya, Amin Shabana selaku Komisioner Pusat 2023-2026 Bidang Kelembagaan, mengajak perguruan tinggi dan para mahasiswa agar kembali menonton televisi dan mendengarkan radio.
“KPI ingin mengajak seluruh perguruan tinggi untuk mengajak mahasiswa kembali menonton televisi dan mendengarkan radio. Karena, dari berbagai kesempatan yang kami lakukan bertemu dengan para mahasiswa, kecenderungan mahasiswa kita, masyarakat kita, untuk menonton televisi dan mendengarkan radio semakin menurun. Karena distruksi informasi dan teknologi yang biasa karena gadget, yang setiap saat 24 jam mungkin mereka pegang,” ucapnya.
Tr : Restu Adiningsih & Khofifah Aderti Mutiara