Teropongdaily, Medan-Jika ditelisik lebih mendalam, rumah bolon memberi kesan sangat estetik. Nuansa natural menjadikan rumah ini menjadi salah satu spot foto favorit para pelancong yang mengunjungi Sumatera Utara (Sumut).
- Rumah Tahan Gempa
Rumah bolon merupakan jenis rumah panggung dari kayu yang sangat kokoh. Pembuatan pondasi rumah bolon menggunakan batu sebagai penumpunya. Batu yang digunakan untuk bagian dasar pondasi rumah dinamakan batu ojahan. Diatas batu ojahan diletakkan tiang berdiameter hingga 50 Centimeter (Cm). Tiang penyangga ini berjumlah 18 tiang yang membuat rumah bolon sangat kokoh dan tahan gempa.
- Fungsi Rumah
Rumah bolon memiliki fungsi yang beragam, tak hanya sebagai tempat tinggal. Dulunya bangunan ini ditempati para raja. Kini rumah tradisional ini berfungsi sebagai penanda status sosial bagi pemiliknya. Fungsi lainnya adalah sebagai tempat upacara adat maupun tempat penyimpanan barang dan hasil panen suku Batak Toba.
- Desain yang Unik
Rumah bolon memiliki desain arsitektur yang unik. Bentuknya segi empat dengan model rumah panggung yang tinggi hingga 1,75 meter dari permukaan tanah. Oleh karena itu, setiap rumah dilengkapi tangga dari kayu sebagai jalan masuk ke dalam rumah.
Dalam setiap perumahan (huta) terdapat ruma (rumah utama) yang letaknya di sisi utara dan sopo (lumbung) letaknya di sisi selatan dipisahkan oleh alaman (halaman). Dalam setiap huta terdapat pintu gerbang berupa pohon bertuah yang dinamakan pohon hariara, sejenis pohon beringin. Sementara bagian timur huta merupakan letak dari sawah atau kebun yang mengikuti arah terbitnya matahari.
- Keunikan Atap dan Dinding
Rumah ini memiliki atap yang terbuat dari bahan alami, yakni daun rumbia yang banyak ditemukan di dataran Sumatera. Sementara itu, bentuk atap sangat unik karena menyerupai punggung kuda.
Atap rumah disebut sangat tahan terhadap tiupan angin kencang. Selain itu, menurut suku Batak Toba, atap adalah tempat suci sehingga sering kali digunakan sebagai tempat penyimpanan benda berharga. Lain lagi dengan dinding dari rumah yang terbuat dari bilah kayu yang dijalin dengan tali pengikat yang disebut retret. Tali ini diambil dari rotan yang kemudian dianyam menyerupai bentuk kepala cicak. Menurut suku Batak, cicak melambangkan penjaga sebuah hunian.
- Ukiran Khas
Satu lagi yang menjadi ciri unik dari rumah khas Batak ini, yaitu ukiran pada rumah yang disebut Gorga. Nah, gorga sendiri dibagi menjadi dua, yaitu :
Gorga berbentuk cicak, melambangkan bahwa suku Batak dapat beradaptasi dimana pun mereka berada dan tetap saling menjalin persaudaraan. Gorga Bentuk kerbau, sebagai wujud terima kasih terhadap hewan yang membantu dalam membajak sawah tersebut. Dilansir dari Wikipedia, pada zaman dahulu, rumah bolon adalah tempat tinggal dari 13 raja yang tinggal di Sumut.
13 Raja tersebut adalah Raja Ranjinman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung dan Raja Mogam.
Ada beberapa jenis rumah bolon dalam masyarakat Batak yaitu rumah bolon Toba, rumah nolon Simalungun, rumah bolon Karo, rumah bolon Mandailing, rumah bolon Pakpak, rumah bolon Angkola. Setiap rumah mempunyai ciri khasnya masing-masing. Sayangnya, rumah bolon saat ini jumlah tidak terlalu banyak sehingga beberapa jenis rumah bolon bahkan sulit ditemukan. Saat ini, rumah bolon adalah salah satu objek wisata di Sumut. Rumah bolon adalah salah satu budaya Indonesia yang harus dilestarikan.
Tr : Oziva Achtar Chamelly
Editor : Restu Adiningsih
Sumber : jakarta.suaramerdeka.com